Ali Mochtar Ngabalin

Istana soal Rusuh di Manokwari: 1-2 Hari Situasi Akan Damai dan Sejuk

19 Agustus 2019 16:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ali Mochtar Ngabalin. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pihak Istana yang diwakili oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, menyampaikan seluruh personel keamanan telah bersikap profesional menangani kerusuhan di Manokwari, Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Ngabalin menyebut situasi di Manokwari dapat berangsur normal dan damai kembali dalam waktu satu-dua hari ke depan.
"Menkopolhukam untuk dan atas nama pemerintah telah menyampaikan, dan polisi, kapolda, panglima, sangat profesional," kata Ngabalin di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (19/8).
"Jadi, ya sehari dua harilah situasi ini akan damai dan sejuk. Dan banyak orang baik yang bisa menyampaikan pesan-pesan damai," sambungnya.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan untuk berhadapan dengan polisi di Manokwari, Papua pada Senin (19/8). Foto: AFP
Ngabalin menyayangkan terjadinya insiden kericuhan di Manokwari dan Jayapura. Pria kelahiran Fakfak, Papua Barat, ini menyebut tak seharusnya darah tumpah di Bumi Cenderawasih.
"Tanah Papua itu adalah tanah yang dijanjikan Tuhan. Jadi tidak boleh ada darah dan air mata lagi mengalir di Papua," ungkap Ngabalin.
"Jadi saya pikir insyaallah dalam waktu yang sangat cepat (selesai). Kita sedang bergembira di 17 Agustus, 74 tahun Indonesia merdeka. Jadi suasana kedamaian akan tetap terasa," lanjut dia.
Kondisi kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin, (19/8). Foto: STR/AFP
Terkait banyaknya informasi yang beredar di media sosial terkait kerusuhan di Manokwari dan Jayapura, Ngabalin mengimbau masyarakat tidak menyebarkan informasi yang bersifat provokasi. Terlebih apabila yang dibagikan itu merupakan konten hoaks, yang tak bisa dipertanggungjawabkan.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada cara lain kecuali memang diimbau untuk kepada semua pihak tidak menyebarkan foto-foto, video-video yang cenderung memprovokasi publik, memprovokasi masyarakat. Karena itu akan membuat situasi yang tidak bagus bagi orang Papua. Baik di Jayapura, baik di Manokwari, di seluruh tanah Papua maupun yang ada di beberapa tempat lain," tutupnya.
Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, diduga terjadi setelah ada oknum yang menyulut usai adanya penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya. Penangkapan itu dilakukan pada 17 Agustus 2019 lalu. Saat ini para mahasiswa itu telah dibebaskan setelah dimintai keterangan oleh polisi.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten