Istri Anwar Ibrahim Akui Pernah Ditawari Raja Malaysia Jadi PM

10 Oktober 2018 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anwar Ibrahim didampingi Wan Azizah Wan Ismail (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Ibrahim didampingi Wan Azizah Wan Ismail (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
ADVERTISEMENT
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, mengakui pernah ditawari jabatan Perdana Menteri. Penawaran itu disampaikan usai Partai Keadilan Rakyat (PKR) menang pemilu Mei lalu.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan Wan Azizah saat bertemu ratusan diaspora Malaysia di Indonesia. Ia menyebut, tawaran itu datang dari Raja Malaysia Yang Di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V ketika dirinya masih menjabat Ketua Umum PKR.
"Penawaran itu saya tolak, karena kami sudah berjanji (kepada rakyat Malaysia), Mahathir Mohamad akan menjadi PM Malaysia dan saya deputinya," sebut Wan Azizah di Kedutaan Malaysia, Jakarta, seperti dikutip dari The Star, Rabu (10/10).
Anwar Ibrahim didampingi Wan Azizah Wan Ismail (Foto: REUTERS/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Ibrahim didampingi Wan Azizah Wan Ismail (Foto: REUTERS/Stringer)
Istri Anwar Ibrahim ini menambahkan, kemenangan PKR dan koalisi Pakatan Harapan pada pemilu lalu sebenarnya masih mengejutkan.
Sebab, kemenangan itu berhasil menumbangkan UMNO dan koalisi Barisan Nasional yang sudah 61 tahun berkuasa di Malaysia. Kemenangan itu pula, menurut Wan Azizah, menunjukkan pemilu di Malaysia dilangsungkan secara demokratis serta aman dan damai.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Wan Azizah di Jakarta juga menyinggung indikasi akan adanya evaluasi besar-besaran terhadap kementerian yang tak menunjukkan performa memuaskan.
Dia mengatakan, masih sangat dini untuk melakukan evaluasi kinerja. Sebab, Pakatan Harapan baru lima bulan bekerja di Pemerintahan Malaysia.
"Beri kami waktu," sebut Wan Azizah.
Pemilu Malaysia pada Mei lalu selain berhasil membuat sejarah dengan menumbangkan Barisan Nasional, pesta demokrasi itu kembali menempatkan Mahathir Mohamad sebagai PM.
Namun, Mahathir yang sekarang bergabung dengan Pakatan Harapan menyatakan tak akan menyelesaikan masa jabatan sebagai PM. Kemungkinan ia akan bekerja di posisi itu selama dua tahun.
Setelah itu, Mahathir kemungkinan besar akan menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim yang kini menjabat Ketua Umum PKR.
ADVERTISEMENT