Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Istri Gus Dur Ingin Pilpres 2019 Tak Dijadikan Ajang Saling Fitnah
ADVERTISEMENT
Istri Presiden ke-4 RI Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, meminta Pilpres 2019 tidak dijadikan ajang saling menjatuhkan satu sama lain. Menurutnya, pesta demokrasi lima tahunan ini harus dijadikan momen untuk mempererat tali persaudaran.
ADVERTISEMENT
“Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan agar pesta rakyat yang akan kita gelar nanti itu dijadikan ajang untuk mempererat tali persaudaraan antara anak bangsa, bukan dijadikan tempat untuk saling menghujat, saling fitnah, saling melontarkan kata-kata kebencian,” ucap Sinta di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (26/9).
Sinta juga berharap Pilpres 2019 berjalan secara damai, santun, dan adil. Menurut Sinta, hal ini perlu diwujudkan demi keutuhan bangsa dan negara.
“Karena itu pesta rakyat itu harus kita lakukan secara santun, damai, secara adil, jujur dan dilakukan secara ksatria. Itu yang saya harapkan, karena ini demi keutuhan bangsa dan negara RI. Itu pesan politik saya,” terangnya.
Sementara itu di lokasi yang sama, putri Gus Dur, Yenny Wahid mengaku sangat gembira atas kedatangan cawapres Ma’ruf Amin. Ia juga menyatakan terima kasih kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang bersedia mendampingi keluarga Gus Dur menyambut Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
“Hari ini kami sangat bergembira dengan kedatangan Kiai Ma’ruf Amin juga sama-sama keluarga besar NU kami juga terima kasih didampingi Pak Mahfud MD dan jadi keluarga besar NU tadi juga kita berbincang-bincang dengan sangat baik sekali,” ucap Yenny.
Yenny mengaku selama pertemuan, Ma'ruf selalu memberikan gagasan mengenai keutuhan bangsa Indonesia.
“Kiai Ma’ruf memberikan banyak input, masukan mengenai apa yang telah ia perjuangkan selama ini dan akan terus diperjuangakan tentunya untuk NKRI dan tetap setia kepada Pancasila. Kira-kira ini yang kita bicarakan,” pungkasnya.