Isu HAM Tak Laku di Pilpres 2019

10 Desember 2018 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Visi Misi HAM Capres Cawapres di Hotel Aerotel, Jakarta Pusat. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Visi Misi HAM Capres Cawapres di Hotel Aerotel, Jakarta Pusat. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Isu seputar Hak Asasi Manusia (HAM) dinilai bukan menjadi prioritas bagi kedua pasang Capres-Cawapres di pemilu 2019. Pendapat tersebut disampaikan oleh Aktivitas HAM Haris Azhar.
ADVERTISEMENT
"Betul kita akan punya presiden dari keduanya. Tapi kalau ditanya soal HAM kita bisa berdiskusi, dari sisi HAM (keduanya) tidak kompatibel," ujar Haris dalam diskusi Indeks HAM dan Visi Misi Capres di Hotel Artotel, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/12).
Karena itu, menurut Haris, kedua pasang calon tidak akan menggulirkan isu soal HAM karena sama-sama memiliki rekam jejak yang buruk dalam penuntasan pelanggaran HAM.
"Ke depan, Anda akan melihat dua-duanya tidak akan menggunakan atau menjual isu-isu tentang HAM. Kalaupun digunakan, narasinya berubah (menjadi) isi keadilan, isu diskriminasi dan non-diskriminasi, isu hijau atau ekologi (lingkungan). Karena keduanya sudah melekat di masyarakat sama sama tidak ramah HAM dengan berbagai macam variannya," jelas Haris.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif LSM Lokataru ini mengungkapkan, isu HAM hanya digunakan ketika salah satu pasang calon merasa menjadi korban dan merugikan dirinya sendiri. Ia lalu mencontohkan, pernyataan Prabowo perihal kasus Ratna Sarumpaet.
Haris Azhar. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Haris Azhar. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Saya cuma mau bilang, dia berani ngomong HAM ketika ada di zona amannya mereka atau dirinya sendiri," kata Haris.
Haris juga menyoroti kinerja pemerintahan Jokowi terkait penuntasan pelanggaran HAM masa lalu. Mantan Koordinator KontraS ini melihat Jokowi terlalu banyak bernarasi ketimbang melakukan satu tindakan.
"Ya karena gitu, yang oposisi juga sama, sebagai oposisi cuma sebagai narasi saja. Kalau bahasa Jakarta nya omdo, omong doang, kalo soal HAM mereka cuma omdo. Itu pun isunya dipilih, yang nyaman buat dia ngomong kalo yang enggak nyaman buat dia, enggak bakal ngomong," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nasidik yang ikut hadir dalam diskusi tersebut, mengakui bahwa HAM tidak menjadi isu penting dalam pilpres 2019.
"Menurut saya isu HAM dengan sedih saya katakan tidak akan menjadi faktor di dalam pemilu mendatang," tutur Rachland.
Sementara itu, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surya Tjandra menilai, dibandingkan kubu Prabowo, kubu Jokowi lebih melihat HAM sebagai isu yang penting.
"Saya kira sudah ada upaya. Dari segi normatif Jokowi lebih banyak dibanding prabowo kata (HAM) disebut dalam visi- misi. Itu sebagai simbol paling tidak seberapa jauh melihat isu ini penting," jelas Surya.