Iwan Siregar, Satpol PP yang 'Ditakuti' di Tanah Abang Tanggapi Rotasi

4 Desember 2017 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iwan Siregar Korlap Pol PP Tanah Abang. (Foto: Adim Mugni/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Iwan Siregar Korlap Pol PP Tanah Abang. (Foto: Adim Mugni/Kumparan)
ADVERTISEMENT
Satpol PP DKI Jakarta berencana memindahkan seluruh personel yang ditugaskan di Tanah Abang karena diduga melakukan praktik kongkalikong dengan preman Tanah Abang. Keputusan ini untuk menindaklanjuti temuan Ombudsman soal pelanggaran yang dilakukan sejumlah oknum tersebut.
ADVERTISEMENT
Bicara Tanah Abang, tentunya tak bisa dilepaskan dari sosok Iwan Siregar. Sepak terjang Korlap Satpol PP Jakarta Pusat ini di Tanah Abang sudah tak perlu diragukan lagi. Dengan adanya keputusan tersebut, Iwan mengaku belum dipindah. Ia masih bertugas di Tanah Abang seperti biasanya.
"Masih (di Tanah Abang). Emang biasanya di daerah kota," kata Iwan ketika dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (4/12).
Hari ini, ia mengaku masih bertugas di Tanah Abang. Iwan bercerita memang ia sempat diingatkan agar tidak bertindak terlalu keras saat menjalankan tugas di Tanah Abang.
"Tapi ya gimana, habisnya susah kan. Kalau kita bilangin harus di belakang garis kuning, masih ada aja. Ya inilah, atas nama Perda," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Mengenai penindakan di Tanah Abang, Iwan mengaku memang sudah tak terlalu terlibat. Sebab, sudah tidak ada operasi di sana.
"Kan memang sudah enggak ada operasi. Hanya penghalau-penghalauan saja. Makanya sekali-sekali saya patroli," ujarnya.
Ia pun pasrah jika memang akan dipindah dari Tanah Abang.
"Mungkin saya mau dipindahkan kali, saya biarin saja," tutupnya.
Sebelumnya, Kasatpol PP DKI Yani Wahyu, mengatakan rotasi personel di Tanah Abang karena diduga ada kedekatan antara personel dengan preman Tanah Abang.
"Satpol PP kan berjumlah 4.950, ini tersebar di 5 wilayah kita dan satu kabupaten. Ini akan kita putar. Misalkan gini , barat kita putar anggotanya ke timur, bisa nanti anggota timur kota putar ke selatan, kita putar aja, di tempat yang baru. Nah, indikatornya bisa kedekatan, alamat dan sebagainya," jelas Yani di Balai Kota,Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/12).
ADVERTISEMENT