JAD Dapat Sokongan Dana Rp 27 Juta dari Napi Teroris di Nusakambangan

24 Juli 2018 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zainal Anshori, anggota JAD, di PN Jakarta Selatan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Zainal Anshori, anggota JAD, di PN Jakarta Selatan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam sidang pembubaran Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terungkap salah satu sumber dana operasional organisasi teroris itu berasal dari napi terorisme di Lapas Nusakambangan, bernama Rois. Dana tersebut berjumlah Rp 27 juta.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengikut pimpinan JAD Aman Abdurrahman, Zainal Anshori, mengakui adanya sokongan dana dari Rois itu. Zainal mengatakan, dana tersebut digunakan untuk keberangkatan anggota ke Filipina dan membeli sejumlah barang.
"Ketika saudara ditetapkan jadi pimpinan pusat. Apa pernah memgumpulkan sejumlah uang dari organisasi JAD? Karena di BAP (berita acara pemeriksaan) ada Rp 27 juta, itu uang apa?" tanya jaksa kepada Zainal.
"Rois berikan perintah uang ini untuk digunakan beli kendaraan, pakaian, berangkat ke Sangir dan berangkat ke Filipina dan dia menyuruh untuk mencari dua orang (anggota)," jawab Zainal.
Lapas Nusakambangan dilihat dari Segara Anakan (Foto: Idhad Zakaria/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Lapas Nusakambangan dilihat dari Segara Anakan (Foto: Idhad Zakaria/Antara)
Selain bersumber dari napi teroris di Nusakambangan, sumber dana operasional JAD juga berasal dari infak anggota yang mengikuti pengajian JAD. Namun menurut Zainal, infak tersebut masih kurang untuk memenuhi kebutuhan operasional JAD.
ADVERTISEMENT
“Dana dari infak, jumlahnya masih belum maksimal," ujar Zainal.
Terdakwa teroris, Aman Abdurrahman jalani sidang. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terdakwa teroris, Aman Abdurrahman jalani sidang. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
JAD didakwa sebagai organisasi yang teribat dalam serangkian aksi teror di Indonesia. Otak dibalik JAD adalah Aman Abdurrahman. Aman membentuk JAD pada 2014 saat menjalani hukuman di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Mereka adalah Marwan, Abu Musa, dan Zainal Anshori.
Dalam kesempatan itu, Aman menyampaikan beberapa hal, di antaranya bahwa di akhir zaman nanti akan tegak khilafah islamiyah. Lalu, Aman juga menyampaikan sebagai umat muslim wajib mendukung pimpinan ISIS Abubakar Al Baghdadi. Aman telah divonis mati atas keterlibatannya dalam serangkaian aksi teror ini.