Jadi Presiden Seumur Hidup, Xi Jinping Dipuji Donald Trump

4 Maret 2018 12:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump (Foto: REUTERS/Win McNamee)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Win McNamee)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji keputusan Partai Komunis China yang menghapus ketentuan masa jabatan Presiden China. Sebelumnya, masa jabatan Kepala Negara Negeri Tirai Bambu dibatasi dua periode.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut membuat Presiden Xi Jinping berkesempatan menjadi presiden seumur hidup. Menanggapi putusan itu, Trump tanpa ragu melontarkan apreasiasi kepada Xi.
"Dia sekarang akan menjadi presiden seumur hidup dan itu luar biasa," sebut Trump seperti dikutip dari Reuters, Minggu (4/3).
"Dia mampu melakukan itu dan saya pikir ini luar biasa," sambung dia.
Pujian Trump kepada Xi memicu spekulasi besar di AS. Diduga, apresiasi besar tersebut merupakan indikasi dari Trump untuk meminta perpanjangan masa jabatan.
Hingga kini, Gedung Putih masih bungkam terkait maksud dan tujuan Trump memuji Xi. Meski demikian, kecaman atas komentar Trump tersebut mulai berdatangan. Salah satunya berasal dari politikus top Partai Demokrat, Ro Khana.
Kongres Partai Komunis China. (Foto: REUTERS/Aly Song)
zoom-in-whitePerbesar
Kongres Partai Komunis China. (Foto: REUTERS/Aly Song)
"Terlepas ini candaan atau tidak, berbicara soal menjadi presiden seumur hidup seperti Xi Jinping adalah sentimen paling tidak sesuai dengan AS yang pernah disampaikan oleh seorang Presiden AS," ucap Khana.
ADVERTISEMENT
"Mendengar ini, (Presiden pertama AS) George Washington bisa terguling dari makamnya," sambung dia.
Dalam konsitusi AS, seorang individu hanya bisa menjabat sebagai presiden dua periode beruntun. Ketentuan tersebut ditandatangani pada 1951.
Jika ada pihak yang ingin mengubah ketentuan masa jabatan presiden maka perlu dukungan dua per tiga suara dari senat dan kongres serta mesti diratifikasi oleh 75 persen negara bagian di AS.