Jair Bolsonaro, Presiden Baru Brasil yang Mirip Trump
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jair Bolsonaro resmi terpilih menjadi Presiden baru Brasil . Politikus sayap kanan itu berhasil merengkuh kemenangan pada putaran kedua pilpres di Negeri Samba.
ADVERTISEMENT
Kemenangan Bolsanaro di negara terbesar di Amerika Selatan itu mendapat perhatian besar dunia. Sebab, Bolsanaro dikenal sebagai sosok kontroversial. Bahkan beberapa media baik di Brasil atau internasional menjuluki Bolsanaro politikus paling berbahaya di seantero dunia.
Bukan tanpa alasan julukan itu muncul. Bolsanaro rajin mengeluarkan komentar-komentar rasialis dan memuji kepemimpinan diktator militer Chile Augusto Pinochet.
Bolsonaro lahir dari pasangan keturunan Italia pada 1955. Sebelum masuk ke dunia politik, pada 1971-1988, dia berkarier di dunia militer.
Karier kemiliteran ditanggalkan usai Bolsonaro terpilih jadi anggota Dewan Kota Rio de Janeiro pada 1988. Dua tahun setelahnya, melalui Partai Demokratik Kristen, Bolsonaro dipilih jadi anggota kongres.
Sampai 2018 ini, Bolsonaro kerap bergonta-ganti parpol. Sampai akhirnya oleh Partai Sosial Liberal dipinang menjadi calon presiden.
ADVERTISEMENT
Sejak menjadi politikus, Bolsonaro pendukung paham populis dan nasionalis yang cenderung sayap kanan. Selain itu, Bolsonaro juga tokoh utama penolak pernikahan sesama jenis, aborsi, dan imigrasi.
Nama, Bolsonaro semakin menjadi perdebatan di Brasil usai menyatakan mendukung hukuman mati serta kepemimpinan junta militer.
Terhadap lawan politiknya maupun penentangnya, pria itu dikenal tak segan mengeluarkan kalimat provokatif. Salah satunya ketika dirinya mengaku mendukung penembakan serta penyiksaan kepada lawan-lawannya.
Di depan publik, Bolsonaro tak segan melabeli dirinya sebagai Donald Trump wilayah tropis. Beberapa kebijakan kedua pemimpin ini memiliki kesamaan, termasuk soal kepemilikan senjata.
Walau diselimuti kontroversi, Bolsonaro memiliki banyak pendukung karena dia terkenal bersih dan tidak pernah terlibat kasus korupsi.
Perubahan sikap jelang pemilu
Segala pernyataan yang pernah disampaikan Bolsonaro sempat menyeretnya ke masalah hukum. Pada awal tahun ini, Jaksa Agung Brasil mendakwanya dengan tindakan melakukan hasutan kebencian.
ADVERTISEMENT
Dakwaan dijatuhkan karena berbagai pernyataan keras terhadap perempuan, warga kulit hitam, LGBT, orang asing, dan banyak lagi.
Pada 2011, Bolsonaro pernah menyebut, tidak akan bisa mencintai anaknya jika buah hatinya mengaku seorang gay.
"Jika anak saya gay, ia lebih baik mati dalam kecelakaan," sebut Bolsonaro.
Sementara untuk perempuan, komentar Bolsonaro pada 2015 membuat heboh seantero Brasil. Dia menyebut, pria dan wanita tak boleh sama. Laki-laki, dalam pandangannya semestinya menerima gaji lebih.
Alasannya karena pria saat bekerja lebih produktif dari perempuan, karena tidak mengambil cuti menstruasi dan hamil.
Perkataan-perkataan keras itu sama sekali tak terjadi jelang pemilu. Pada masa kampanye Bolsonaro mengubah sikapnya kepada kelompok yang pernah diserangnya.
"Kami ingin Brasil yang bebas, tanpa prasangka terhadap: kelompok kulit hitam, putih, homo atau hetero, mungkin saya seorang gay, jika iya apakah akan menjadi masalah?"
ADVERTISEMENT
Lolos dari Upaya Pembunuhan
Perjalan Bolsanoro mendapat kursi orang nomor satu di Brasil sama sekali tak mudah. Nyawanya hampir saja melayang pada September setelah terluka parah ditikam pisau di tengah kampanye.
Kejadian tersebut berlangsung ketika Bolsonaro berkampanye di tenggara kota Juiz de Fora. Pelaku penikaman adalah seorang pria berusia 40 tahun yang tidak disebut namanya.
Dalam video yang tersebar di Youtube, terlihat Bolsonaro ditikam perutnya ketika dia tengah diusung di pundak seorang pendukungnya. Nyawanya bisa diselamatkan.