news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jalan Aspal dengan Campuran Limbah Plastik Mulai Dibangun di Bali

30 Juli 2017 8:27 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai melakukan pembangunan jalan raya menggunakan aspal bercampur limbah plastik di Jimbaran, Bali, Sabtu (29/7). Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR, Danis Sumadilaga mengatakan, pihaknya sedang melakukan standardisasi terhadap teknologi ini.
ADVERTISEMENT
"Nantinya kami akan membagikan kepada semua pihak yang akan membangun jalan dengan plastik ini, yang modul untuk pembangunan jalan sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk jalan besar atau jalan kecil," kata Danis dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com).
Danis menuturkan, proses pengujian untuk penyusunan modul kini sedang berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan lembaganya, Indonesia membutuhkan 2,5 ton sampah plastik untuk jalan sepanjang satu kilometer dengan lebar tujuh meter.
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
"Untuk jalan dengan beban lalu lintas berat dibutuhkan dua lapisan plastik, sehingga kebutuhannya bisa mencapai lima ton," ujar Danis.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim Kemenko Maritim, Safri Burhanuddin mengatakan, teknologi ini nantinya bisa diterapkan di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Karena teknologi ini cukup mudah, semua bisa melakukannya. Saya harapkan bukan hanya PUPERA (Kemen PUPR) yang akan mengimplementasikannya, tetapi hingga lingkup pedesaan pun bisa melakukannya, dengan memanfaatkan dana desa misalnya," ujar Safri.
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
Safri menuturkan, untuk mengantisipasi kekurangan limbah plastik di masa datang, pihaknya telah bekerja sama dengan asosiasi pengelola sampah plastik untuk menyediakan cadangan kebutuhan sampah plastik.
"ADUPI (Asosiasi Pengelola Sampah Plastik) di 16 kota telah berkomitmen kepada kami untuk menyediakan sampah plastik di kota-kota tersebut," ujarnya.
Plastik yang digunakan, adalah sampah kantung plastik kresek, bukan plastik botol dan sejenisnya. Hal ini lantaran plastik botol yang lebih memiliki nilai ekonomis atau dapat dijual kembali dibanding plastik kresek.
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
Hasil penelitian Balitbang PUPR juga mengungkapkan, aspal dengan campuran limbah plastik akan menghasilkan perkerasan; struktur berlapis jalan yang lebih kuat, tahan lama, dan lebih murah.
ADVERTISEMENT
Teknologi ini sebelumnya ditemukan oleh seorang ilmuwan kimia asal India, Rajagopalan Vasudevan pada 2015. Hingga kini, India telah membangun jalan sepanjang lebih dari 25.000 kilometer dari aspal berbahan limbah plastik.
Pada bulan Juni lalu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Vasudevan telah menandatangani MoU untuk transfer teknologi dan penggunaan hak paten atas teknologi tersebut.