Jam Operasional Bandara Kecil Akan Ditambah selama Musim Mudik Lebaran

12 Maret 2018 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mudik Malam Hari (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mudik Malam Hari (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi berencana menambah jam operasional bandara kecil. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi jumlah pemudik yang setiap tahun bertambah banyak.
ADVERTISEMENT
"Kita memang menambah jam operasi bandara kecil," kata Budi Karya Sumadi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (12/3).
Budi melanjutkan, penambahan jam operasional ini dilakukan guna mengoptimalkan pergerakan pesawat dalam mengangkut penumpang mudik. Dengan penambahan jam operasional, jadwal penerbangan akan lebih panjang.
"Akhir (jadwal penerbangan) itu bisa-bisa jam 03.00 atau jam 02.00 (waktu setempat) sehingga bisa itu maksimal. Biasanya bandara-bandara kecil itu jam 18.00 tutup. Nah kita minta mereka buka lebih besar," jelas Budi.
Dengan demikian, semakin besar jam operasional maka perpindahan pesawat akan mudah dilakukan.
"Nah itu membuat rotasinya enak dilakukan," tuturnya.
Selain itu Budi juga akan meminta maskapai yang memiliki pesawat-pesawat berkapasitas besar untuk diarahkan ke bandara-bandara tujuan mudik favorit seperti Medan, Surabaya, Bali, dan Makassar. Dengan demikian kapasitas angkut akan meningkat hingga dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
"Kita lagi usahakan terutama bandara besar seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan meningkatkan kapasitas. Jakarta itu 81 movement, kita tingkatkan jadi 83-84 (movement) per jam supaya makin banyak kesempatan bergerak dari Jakarta," katanya.
Sedangkan Bali yang rata-rata pergerakan pesawat per jamnya sebanyak 28 penerbangan, akan dinaikkan menjadi 30. Budi menyebut, peningkatan jumlah penerbangan ini juga sebagai persiapan menyambut IMF yang bakal digelar di Bali pada Oktober 2018.