Jangan Ada Janji Surga dalam Pengungkapan Kasus Munir

7 September 2018 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istri almarhum Munir, Suciwati, memberikan keterangan pers terkait 14 tahun terbunuhnya Munir di kantor Kontras, Jakarta, Jumat (7/9/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Istri almarhum Munir, Suciwati, memberikan keterangan pers terkait 14 tahun terbunuhnya Munir di kantor Kontras, Jakarta, Jumat (7/9/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
ADVERTISEMENT
Kapolri Tito Karnavian memerintahkan Kabareskrim Komjen Pol Arief Sulistyanto untuk membuka kembali penyelidikan kasus Munir pada Senin (3/9) lalu.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yati Andriani mengaku turut mendukung langkah kepolisian. Namun, ia beranggapan kasus Munir telah dimanfaatkan untuk kepentingan politik semata.
"Kami tidak mengabaikan itu lah cara kerja politisi, tapi kami dari sisi kami warga negara yang taat hukum. Peluang apapun selama tidak melanggar hukum kami akan lakukan dan kami akan dukung termasuk dalam hal ini. Kapolri akan mengkaji kasus kembali ya kita anggap ini suatu hal yang baik," kata Yati di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Jumat (7/9).
Yati mengatakan, kasus Munir telah dimanfaatkan untuk kepentingan Pilpres 2019. Karena itu, ia akan melihat cara kerja pemerintah dalam menuntaskan kasus tersebut. Ia berharap pemerintah serius dan tidak berwacana saja.
ADVERTISEMENT
"Kelihatan misalnya dalam satu minggu ada tim, kemudian mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir diundang, itu bisa jadi indikator keseriusan. Kalau ternyata untuk meredam itu enggak sulit hanya kepentingan politik kalau tidak ada tindakan konkrit," tuturnya.
Sementara itu, istri (alm) Munir, Suciwati sangat berharap ucapan Kapolri bukan sekedar janji belaka. Tentu, ada tindakan konrit dan tegas dari pemerintah dalam mengungkap kasus Munir yang 'menggantung' selama 14 tahun tersebut. Tak hanya itu, Suciwati juga kecewa terhadap bebasnya tersangka pembunuh Munir, Pollycarpus, pada Rabu (29/8) kemarin.
"Saya berharap ini bukan janji surga lagi ya setelah Kapolri memberi statement untuk menelisik kembali kasus Munir, karena saya harap-harap cemas karena banyak publik yang mempertanyakan kembali. Justru 29 Agustus kemarin mengecewakan bagaimana seorang pembunuh bisa dengan mudah lepas dengan dalih orang bahkan Wapres bilang dia berkelakuan baik," kata Suciwati.
Munir Said Thalib (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Munir Said Thalib (Foto: Wikipedia)
Suci menegaskan, pihaknya bersama KontraS dengan sejumlah elemen penegak HAM akan mengawal terus kasus tersebut. Alasanya, kasus Munir terlalu lama 'menggantung'. Untuk itu, Suciwati akan bertemu Arief guna melihat keseriusan pemerintah. Pasalnya, Arief diketahui sebagai bagaian dari TPF kasus Munir pada masa pemerintahan SBY.
ADVERTISEMENT
"Kita dorong aja untuk soal target ini harus secepatnya, jangan ditunda-tunda lagi, kenapa ditunda-tunda itu bagian mengakui kegagalan dari penegak hukum, itu kalau aku," pungkasnya.
Infografis Kasus Munir Tetap Misteri (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Kasus Munir Tetap Misteri (Foto: Bagus Permadi/kumparan)