news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jangan Jadikan Ramadan untuk Berperilaku Konsumtif

1 Mei 2017 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Penampakan Lembaran Uang Baru, Seribu, Dua Ribu, Lima Ribu, Sepuluh Ribu dan Dua Puluh Ribu (Foto: Fanny Kusumawardhani)
Selama 1 bulan penuh masyarakat muslim akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Puasa merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh umat muslim, saat menjalankan ibadah puasa, umat muslim diharuskan dapat menahan diri.
ADVERTISEMENT
Baik menahan lapar, haus, dan mampu mengendalikan hawa nafsu, termasuk menahan diri untuk tidak berfoya-foya.
Menurut Perencana Keuangan Ahmad Gozali, saat berpuasa perilaku konsumtif seseorang semakin tinggi dibandingkan hari-hari biasa. Alih-alih untuk berhemat saat puasa, mereka justru malah boros.
"Selain ujian tidak makan minum, juga ujian untuk tidak berlebihan saat sudah berbuka," kata Gozali kepada kumparan (kumparan.com), Senin (1/5).
Ilustrasi investasi. (Foto: Stevepb via Pixabay (CC0 Public Domain))
Menurut Gozali, justru di saat bulan puasa seperti Ramadan pengeluaran malah semakin membengkak. Pasalnya, di saat bulan puasa keinginan untuk berbelanja menjadi lebih banyak.
"Secara psikologis, belanja saat lapar, lelah, ngantuk, terburu-buru juga bisa mendorong seseorang belanja dengan impulsif. Dan ini terjadi dalam kondisi berpuasa," jelas Gozali.
Lebih lanjut Gozali mengatakan, faktor sosial juga salah satu penyebab seseorang berperilaku konsumtif saat di bulan puasa.
ADVERTISEMENT
"Tekanan sosial juga tinggi. Seakan-akan ada tuntutan untuk pakai baju baru saat Lebaran, beli makanan khusus untuk buka puasa, dan lain-lain," katanya.
Gozali menegaskan, agar tidak konsumtif di bulan puasa, tentunya kita harus memahami esensi dari puasa itu sendiri. Sebab, puasa tidak hanya menahan haus dan lapar saja, tapi juga menunda kesenangan termasuk bersifat konsumtif.