Jasad Mahasiswa yang Jatuh di Apartemen Mesir Dipulangkan ke Indonesia

4 Juli 2018 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa Indonesia Tewas Jatuh dari Apartemen (Foto: Others/Dok. KBRI Mesir)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Indonesia Tewas Jatuh dari Apartemen (Foto: Others/Dok. KBRI Mesir)
ADVERTISEMENT
Jasad mahasiswa Indonesia yang meninggal dunia akibat terjatuh dari apartemen di Mesir dipulangkan ke Indonesia pada Rabu (4/7).
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan Kedutaan Besar RI di Mesir, jasad Mohammad Ulin Nuha, 35, diterbangkan dari Kairo menggunakan maskapai Turkish Airlines pukul 08.45 waktu setempat. Jasad mahasiswa S2 jurusan Takhossus Fiqh Syafi'i, Universitas Al Azhar itu dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (5/7) pukul 18.00 WIB.
Sebelum diterbangkan, jenazah telah disalatkan di Masjid Al Azhar, Kairo. Jenazah akan dipulangkan ke Surabaya, lalu diterima keluarga untuk disemayamkan di kampung halamannya di Purwotengah, Papar, Kediri.
"Biaya pemulangan jenazah dari Kairo ke Jakarta sepenuhnya ditanggung pihak KBRI," ujar pernyataan KBRI yang diterima kumparan.
Ulin meninggal dunia di Rumah Sakit Al Bidayat Nadi Ahli, Nasr City, Kairo, akibat jatuh dari lantai 5 apartemennya di Nasr City, Kairo, pada 30 Juni lalu. Ulin meninggalkan istri dan 2 anak. Saat insiden terjadi, istri dan anak Ulin sedang mudik lebaran ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari kasus Ulin, saat ini KBRI tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah rumah sakit lokal, terutama yang dekat dengan permukiman padat WNI di Mesir. Hal ini dilakukan guna memaksimalkan layanan kedaruratan bagi WNI di negeri seribu menara ini.
“Kami hanya ingin memastikan negara selalu hadir memberi perlindungan bagi WNI di manapun berada. Dan ini adalah agenda pertama Nawacita pemerintahan Joko Widodo,” kata Duta Besar RI Helmy Fauzy.
Jika kerja sama berhasil dibangun, WNI diharapkan dapat langsung ditangani rumah sakit dengan jaminan dari KBRI. Selain itu, WNI juga dapat mengetahui rumah sakit mana yang menjadi rujukan jika terjadi kasus darurat.
Pasalnya, menurut laporan KBRI, mayoritas mahasiswa Indonesia di Mesir tidak punya asuransi kesehatan. Apalagi pada 2018 ini diperkirakan ada 1.500 mahasiswa baru asal Indonesia di Mesir.
ADVERTISEMENT
“Harapannya rumah sakit dapat langsung menangani WNI tanpa perlu mempertanyakan siapa yang akan menanggung biaya,” kata Dubes Helmy.