Jateng Borong 22 Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Kemenpan RB

18 Juli 2019 23:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) saat menerima penghargaan dari Menpan RB Syafruddin. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) saat menerima penghargaan dari Menpan RB Syafruddin. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov Jawa Tengah mendapat penghargaan terbanyak dalam penganugerahan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik yang digelar oleh Kemenpan RB di Hotel Gumaya, Semarang, Kamis (18/7). Total ada 22 penghargaan yang diborong oleh Pemprov dan jajaran Pemkab/Pemkot di Jateng.
ADVERTISEMENT
Rinciannya yaitu tiga inovasi dari Pemprov Jateng dan 19 lainnya diperoleh Pemkab/Pemkot di Jateng.
"Kalau bisa semuanya, semua aparat, semua Pemda tanpa terkecuali dari Sabang sampai Merauke segera mempersembahkan inovasi pelayanannya. Jadi bukan hanya Jateng, tapi semua seluruh Indonesia," kata Menpan RB Syafruddin usai acara, Kamis (18/7).
Syafruddin mengatakan, meski tren inovasi pelayanan publik meningkat, namum inovasi harus terus mengalir dari tahun ke tahun. Tujuannya tak lain agar seluruh masyarakat bisa terlayani dengan baik.
"Sehingga mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, jadi bukan lagi kepuasan publik tolok ukurnya, tapi kebahagiaan publik," tegasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) dan Menpan RB Syafruddin. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Salah satu inovasi pelayanan publik milik Pemprov Jateng yang mendapatkan anugerah Top 99 adalah inovasi berjudul Payjem Pas Ngamuk (Pelayanan Jemput Pasien Ngamuk).
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya itu nama yang untuk memudahkan saja, yang penting aplikasinya agar masyarakat bisa tahu," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Payjem Pas Ngamuk merupakan aplikasi yang lahir didasari atas keresahan salah satu lembaga di Pemprov Jateng yakni RSJD Surakarta yang melihat penjemputan orang gangguan jiwa (ODGJ) yang tidak sesuai prosedur.
"Kalau namanya unik kan masyarakat mudah ingat, otomatis mudah menjangkau," ucapnya.
Menurut Ganjar, terjadi satu kompetisi di kabupaten kota dan instansi di Pemprov berkat adanya award dari Kemenpan RB. Terlebih dia mendorong proposal yang buat dinas harus bisa diterapkan dalam enam bulan.
"Satu tujuan pelayanan, puas! Masyarakat puas," tegas Ganjar.