Jawaban Kapitra Ampera Soal Restu Rizieq Syihab untuk Masuk PDIP

24 Juli 2018 20:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapitra Ampera dan Hasto di DPP PDIP (Foto: Bens Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapitra Ampera dan Hasto di DPP PDIP (Foto: Bens Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kedekatan antara Imam Besar FPI Rizieq Syihab dan Kapitra Ampera tentu sudah tak asing lagi ditelinga. Kapitra merupakan mantan pengacara Rizieq.
ADVERTISEMENT
Namun kejutan terjadi saat pendaftaran pileg di KPU beberapa waktu yang lalu, nama Kapitra dimasukkan sebagai caleg dari Riau 2 oleh PDIP. Otomatis dia menjadi kader PDIP, partai yang selama ini dkritiknya.
Saat ditanya soal apakah langkah politiknya tersebut mendapat restu dari Rizieq Syihab, Kapitra tak mau menjelaskan secara detail, Ia mengatakan untuk menjadi orang yang memiliki tujuan yang baik tak perlu bertanya kepada siapa-siapa.
“Adinda tahu sungai Musi? Sungai Musi begitu besar lalu dijembatani nama saya (Ampera), jadi tidak perlu bertanya pada nelayan, tidak perlu bertanya pada ikan tapi dia menyelamatkan menyeberangi banyak orang,” ujar Kapitra Ampera di Kantor DPP PDIP, Jalan Imama Bonjol, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).
ADVERTISEMENT
“Yang penting bukan cara tapi tujuan dan saya sekarang berada pada tujuan bukan cara,” lanjutnya.
Lebih lanjut pengacara yang juga merupakan dosen di salah satu universitas di Jakarta ini menegaskan bahwa keputusan dan langkah politik yang ia ambil hari ini adalah untuk menyelamatkan Indonesia yang menurutnya saat ini tengah terancam dari perpecahan.
“Saya adalah warga negara Indonesia tidak punya bangsa lain, dan saya harus rawat itu, harus jaga ini dan saya mulai mengkhawatirkan kalau terus menerus begini (Perpecahan) Indonesia ini terancam,” tambahnya.
Kapitra Ampera, akhirnya secara terbuka mengumumkan dirinya telah menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Lewat partai banteng, Kapitra juga mencalonkan diri sebagai anggota legislatif mewakili daerah pemilihan Riau II (Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kuantan Singingi).
ADVERTISEMENT