Jelang Debat, Timses Siapkan Ratusan Singkatan untuk Dihafal Prabowo

16 Februari 2019 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir BPN Prabowo-Sandi Harryadin Mahardika. Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jubir BPN Prabowo-Sandi Harryadin Mahardika. Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mempersiapkan ratusan singkatan terkait pemerintahan untuk bekal capres 01 Prabowo di debat kedua Pilpres 2019. Singkatan tersebut disiapkan agar dapat dihafalkan Prabowo.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, juru bicara BPN Prabowo-Sandi Harryadin Mahardika mengaku Prabowo menolak menghafalkan singkatan tersebut. Sebab Prabowo menyakini capres 01 Jokowi telah berubah dan tak akan menjegal dengan singkatan seperti di debar Pilpres 2014.
"Pak Prabowo enggak mau, kita sediakan padahal, ratusan singkatan," kata Harryadin dalam Diskusi Polemik Sindo Trijaya FM bertajuk mengukur kualitas Capres di d’consulate lounge, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu (16/2).
“Jadi Pak Prabowo yakin Jokowi sudah berubah, tidak lagi tanya singkatan. Kalau ternyata ditanyakan lagi, keyakinan Pak Prabowo salah. Tapi Pak Prabowo yakin tidak ada singkatan lagi,” tambahnya usai diskusi.
Diskusi Polemik Sindo Trijaya di D’Consulate lounge, Menteng. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Pada debat Pilpres 2014, Jokowi sempat menanyakan penanganan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) kepada Prabowo. Sebelum menjawab pertanyaan itu, Prabowo sempat menanyakan singkatan tersebut kepada Jokowi.
ADVERTISEMENT
Harryadin menilai pertanyaan Jokowi yang menggunakan singkatan itu bisa menjatuhkan lawan dan tidak pantas ditanyakan pada debat level pilpres. Bahkan ia menyebut hal itu sebagai pelanggaran etika.
“Kalau di level pilkada kabupaten/kota, itu masih bisa diketahui masyarakat, karena teknis. Tapi kalau presiden itu tidak bisa lagi, itu bagian dari pelanggaran etika,” kata Harryadin.
“Bukan masalah singkatan, tapi masalah etika dalam berdebat, kenapa? Karena singkatan tidak menambah tambahan apapun pada elektabilitas, bagi masyarakat juga tidak ada,” lanjutnya.