Jelang Pemilu, Anwar Ibrahim Minta Warga Malaysia Pilih Mahathir

8 Mei 2018 14:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anwar Ibrahim (Foto: Twitter/@anwaribrahim)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Ibrahim (Foto: Twitter/@anwaribrahim)
ADVERTISEMENT
Pemimpin oposisi Malaysia, yang tengah menjalani masa tahanan, Anwar Ibrahim, mendorong rakyat Malaysia untuk memilih Mahathir Mohamad dalam pemilu Kamis (9/5) mendatang.
ADVERTISEMENT
Mahathir dan Anwar adalah eks seteru yang berubah haluan menjadi sekutu di pemilihan umum 2018 ini. Persatuan Anwar dan Mahathir dilakukan dengan tujuan melengserkan Perdana Menteri Najib Razak dari jabatannya. Mereka menilai Najib sebagai otak kasus mega korupsi di BUMN 1MDB.
"Saya mendorong kalian semua untuk bergabung di gerakan rakyat yang menginginkan perubahan," sebut Anwar di rumah sakit tempatnya dirawat setelah operasi bahu, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/5).
Kampanye Pemilu Malaysia (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye Pemilu Malaysia (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
Menurut Anwar sudah saatnya, masyarakat memilih Mahathir. Sebab, persekutuannya dengan eks PM terlama Negeri Jiran adalah kekhawatiran utama dari koalisi berkuasa Barisan Nasional.
"Mahathir telah membuktikan kegigihannya, dan menerima pula kekuranganya di masa lalu," sebut Anwar.
"Mahathir telah memaafkan dan mengorbankan waktu serta energinya demi martabat warga dan negara," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Dulunya, kedua orang tersebut adalah musuh besar satu sama lain. Perseteruan muncul usai Mahathir memecat Anwar dari jabatan Deputi PM pada 1998.
Ketika itu Anwar dituding melakukan sodomi. Anwar menyangkal tuduhan tersebut dan menyebut Mahathir sengaja mencari cara demi menyingkirkan dirinya.
Sampai saat ini, status Anwar adalah tahanan. Dia direncanakan lepas pada 8 Juni mendatang.
Sementara itu, persatuan Anwar dan Mahathir dianggap sebagai kejutan besar pada pemilu ini. Meski demikian, PM saat ini Najib Razak tidak menganggap duet dari koalisi oposisi Pakatan Harapan sebagai ancaman atas kekuasaanya.
"Basis politik kami masih kuat dan utuh, itu sebabnya saya yakin (menang dalam pemilu), karena kami masih memiliki kekuatan," pungkas Najib.