Jenazah Korban Lion Air Jadi Rebutan Istri-istrinya

8 November 2018 19:20 WIB
Petrous Rudolf Sayers, penumpang dari Lion Air PK-LQP yang jadi rebutan ahli waris. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petrous Rudolf Sayers, penumpang dari Lion Air PK-LQP yang jadi rebutan ahli waris. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kejadian tidak menyenangkan dialami keluarga dari Petrous Rudolf Sayers, korban dari insiden jatuhnya Lion Air PK-LQP JT 610. Setelah jenazah Rudolf berhasil diidentifikasi, ada berbagai pihak mengklaim jenazah Petrous. Bahkan sampai mengaku sebagai istri ke-2 dan ke-5.
ADVERTISEMENT
Anak ketiga Rudolf, Gabriella Sayers, menceritakan bagaimana keluarganya berebut hak atas jenazah ayahnya. Ia mengatakan, keluarganya lah yang mempunyai hak dari jenazah ayahnya karena masih mempunyai dokumen resmi, seperti akta kelahiran dirinya dan kedua kakaknya atau surat pernikahan antara Rudolf dengan istri pertama Yuke Mieske Pelealu.
“Memang ibu dan bapak sudah lama tidak tinggal serumah. Tapi mereka tidak bercerai. Kami ini kristiani, kami orangnya monogami tidak poligami,” ujar Gabriella pada kumparan di RS Dharmais, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (8/10).
Saat Rudolf teridentifikasi oleh tim DVI di RS Polri, pihak yang mengklaim sebagai istri ke 2 dan ke 5 terlebih dahulu mencoba mengklaim jenazah Rudolf. Bahkan sampai membawa pengacara untuk melawan klaim dari keluarga Gabriella.
Gabriella Sayers, anak dari Rudolf penumpang dari Lion Air PK-LQP yang jadi rebutan ahli waris. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gabriella Sayers, anak dari Rudolf penumpang dari Lion Air PK-LQP yang jadi rebutan ahli waris. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
Namun, istri pertama Rudolf Yuke berbekal surat-surat resmi juga melawan klaim mereka. Rencananya, keluarga istri pertama ingin menguburkan Rudolf di Manado, tempat tinggal dari Yuke dan Gabriella. Namun, keluarga istri ke 2 dan ke 5 mencoba menguburkan jenazah Rudolf di Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Rumah kami yang di Manado itu sudah jadi rumah duka. Awalnya pas berhasil di identifikasi mau langsung dibawa ke Manado untuk dikuburkan di sana. Tapi kok malah pihak mereka yang klaim, mereka padahal nggak punya klaim seperti kita,” ujar Gabriella.
Gabriella juga menyayangkan dari Lion Air yang membiarkan sampai ada klaim. Padahal sejak dari awal, semua berkas resmi adalah milik keluarganya, bahkan DNA yang dipakai kepada tim DVI adalah milik kakaknya.
“Itu yang diserahin itu DNA kakak saya, kok bisa yang lain juga bisa ikut ngeklaim. Bahkan kalau kakak saya itu dijejerin sama papa itu mirip banget. Semua orang bakal tahu kalau kakak itu anaknya papa,” jelasnya.
Namun sekarang, Gabriella menjelaskan, jenazah dari Rudolf akan disemayamkan di Manado. Pihak keluarga istri ke 3 dan ke 5 juga sudah tidak ada di rumah duka di RS Dharmais. Rencananya, bila tidak ada informasi lanjutan dari Lion Air maka akan keluarga dan jenazahnya akan langsung diberangkatkan ke Manado.
ADVERTISEMENT