Jenderal Iran Klaim Protes Anti-Pemerintah Berhasil Dikalahkan

4 Januari 2018 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo di Iran (Foto: AFP/STR)
zoom-in-whitePerbesar
Demo di Iran (Foto: AFP/STR)
ADVERTISEMENT
Panglima Garda Revolusi mengklaim aksi protes anti-pemerintah di Iran telah berhasil dikalahkan. Menurut dia, aksi itu adalah ulah para penghasut yang digawangi oknum-oknum provokator untuk menggoyang pemerintahan Hassan Rouhani dan Ayatullah Khamenei.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kami umumkan berakhirnya upaya penghasutan," kata Jenderal Mohammad Ali Jafari seperti dikutip AFP pada Rabu (3/1).
"Sejumlah besar pengacau keamanan di pusat penghasutan, yang menerima pelatihan dari para penentang revolusi telah ditahan dan akan ada tindakan tegas terhadap mereka," lanjut Jafari lagi.
Aksi protes di Iran telah berlangsung di banyak kota sejak Kamis pekan lalu di tengah krisis ekonomi di negara tersebut. Sedikitnya 21 orang tewas terbunuh dalam berbagai aksi yang berlangsung bentrok.
Demo di Iran (Foto: AFP/STR )
zoom-in-whitePerbesar
Demo di Iran (Foto: AFP/STR )
Kenaikan harga kebutuhan pokok dan meningkatnya angka pengangguran memicu protes anti pemerintahan. Massa mendesak Rouhani mundur dan diubahnya sistem pemerintahan yang kini dikendalikan oleh Khamenei.
Jafari mengatakan Garda Revolusi yang dikerahkan mengendalikan massa berhasil menahan diri dan "menginterversi secara terbatas" melawan lebih dari 15 ribu "pengacau keamanan". Lebih dari 400 orang ditangkap dalam peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengatakan, gerakan protes berhasil mereda setelah pemerintah memblokir akses sosial media dan aplikasi pesan seperti Telegram dan Instagram.
Pernyataan Jafari ini disampaikan setelah muncul banyak dukungan untuk rezim Khamenei. Ribuan orang melakukan long-march, di antaranya di kota Qom, Ahvaz, dan Kermanshah sambil membawa foto-foto Khamenei.
"Matilah kalian para pengacau," teriak mereka, sebagai balasan atas yel-yel "Matilah Khamenei" yang diteriakkan demonstran.
Kerusuhan di Iran (Foto:  REUTERS/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan di Iran (Foto: REUTERS/Francois Lenoir)
Demonstrasi sepekan terakhir adalah yang terbesar dan paling mematikan sejak aksi protes keputusan pemilu 2009 lalu, yang menewaskan lebih dari 72 orang.
Dukungan kepada para demonstran disampaikan oleh Amerika Serikat. Pemerintah Donald Trump juga dilaporkan tengah mempersiapkan sanksi dan embargo tambahan bagi Iran yang mereka sebut telah melanggar hak asasi dan mengekang kebebasan warganya.
ADVERTISEMENT
Khamenei dalam pernyataannya pekan ini mengatakan demonstrasi diprovokasi oleh musuh-musuh Iran. Tidak disebutkan siapa "musuh" yang dimaksud, namun telah mafhum bahwa AS adalah musuh Iran sejak lama.