Jerman Optimistis Pengungsi dari Eritrea Akan Berkurang

26 Agustus 2018 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Reichstag di Berlin, Jerman (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Reichstag di Berlin, Jerman (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Pembangunan dan Kerja Sama Ekonomi Jerman, Gerd Müller menunjukkan rasa optimisnya terhadap pengurangan pengungsi dari Eritrea yang masuk ke Jerman setelah Eritrea dan Ethiopia membuat perjanjian damai. Baru-baru ini Müller mengunjungi beberapa negara di Afrika termasuk Eritrea dan Ethiopia.
ADVERTISEMENT
Müller bertemu dengan Presiden Eritrea, Isaias Afwreki pada hari Jumat (24/8) yang lalu dan dilanjutkan pergi ke Ethiopia untuk menemui Perdana Menteri Abiy Ahmed. Müller menyampaikan dukungannya terhadap rekonsiliasi kedua negara dan ingin semakin memperkuat kerja sama yang sudah terbentuk.
Sebelumnya Eritrea merupakan bagian dari Ethiopia. Negara tersebut mendeklarasikan kemerdekaannya dari Ethiopia pada tahun 1991. Beberapa tahun setelahnya, Ethiopia dan Eritrea menghadapi konflik karena perebutan wilayah kekuasaan dan daerah perbatasan.
Perang pun terjadi di antar kedua negara mulai dari tahun 1998 sampai tahun 2000 dan perjanjian damai hanya baru dilaksanakan pada tahun ini. Daerah yang diperebutkan dipercaya tidak memiliki nilai ekonomi yang signifikan sehingga konflik ini sering dianalogikan seperti 'dua orang botak yang memperebutkan sebuah sisir'.
Menteri Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi Jerman, Gerd Müller. (Foto: AFP/JOHN MACDOUGALL)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi Jerman, Gerd Müller. (Foto: AFP/JOHN MACDOUGALL)
Dalam kunjungannya ke negara-negara Afrika, Müller mengatakan Eritrea adalah salah satu negara utama para pengungsi yang datang ke Eropa. Ada sekitar 15.000 pengungsi Eritrea yang datang ke Jerman tahun ini yang menambah jumlah total pengungsi dari negara tersebut menjadi 75.000 orang.
ADVERTISEMENT
Müller berharap sistem wajib militer di Eritrea yang telah lama dikritik oleh kelompok pembela HAM dapat dikurangi dan negara tersebut dapat dengan cepat bertransformasi menjadi negara demokrasi sehingga warga Eritrea tidak pergi meninggalkan negaranya lagi.
Sehari sebelumnya (23/8), Menteri Luar Negeri Eritrea Osman Saleh Mohammed mengatakan pada media bahwa warga Eritrea yang telah pergi meninggalkan negaranya dapat kembali pulang tanpa ada masalah.
Belum ada rencana yang spesifik bagaimana kerja sama antara kedua negara dapat dikembangkan. Namun Mohammed mengatakan bahwa Ethiopia dan Eritrea telah menciptakan suasana yang kondusif untuk investasi dan perdagangan yang dapat mengintegrasikan perekonomian kedua belah pihak.
Mohammed menyebutkan pengembangan pelabuhan dan jalan adalah sektor yang dapat digunakan untuk berinvestasi. Selain itu ada juga sektor pertanian dan infrastruktur air.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Jerman juga mengatakan akan mendukung secara finansial proyek kerja sama tersebut.