Jika Maju Capres 2019, Anies Tak Perlu Mundur dari Gubernur DKI

9 Juli 2018 9:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus menguat dalam bursa capres. Bahkan, sejumlah partai tengah mempertimbangkan mengusung Anies. Jika benar maju sebagai capres, maka Anies mengikuti langkah Jokowi yang juga 'lompat' dari DKI-1 ke RI-1.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, Anies dapat mengajukan cuti tanpa harus mengundurkan diri sebagai gubernur, jika serius maju di Pilpres 2019. Artinya, jika kalah pun bisa kembali menjadi gubernur DKI.
"Kalau berdasarkan ketentuan yang ada di dalam Pasal 170 UU No 7 tahun 2017, maka Anies tidak perlu mengundurkan diri, namun cukup hanya mengajukan cuti. Hal yang sama dengan pengaturan ketika Jokowi dulu maju sebagai capres ketika masih berstatus sebagai Gubernur DKI Jakarta," terang Titi kepada kumparan, Senin (9/7).
Titi Anggraini (Foto: Johannes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Titi Anggraini (Foto: Johannes Hutabarat/kumparan)
Meski demikian, menurut Titi, ada perbedaan antara Jokowi yang maju sebagai capres dengan Anies yang masih belum menentukan sikapnya. Perbedaan tersebut terjadi saat Jokowi menghadapi Pilpres 2014. Saat itu Jokowi tak berhadapan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai petahana, karena telah menjabat presiden dua periode.
ADVERTISEMENT
"Pada saat Jokowi maju menjadi capres ketika itu Susilo Bambang Yudhoyono sudah berkuasa dua periode sehingga tidak bisa maju kembali dan akan segera mengakhiri masa jabatannya," jelas Titi.
Anies-Sandi bertemu Presiden Jokowi (Foto: Dok. Agus Suparto - Presidential Palace)
zoom-in-whitePerbesar
Anies-Sandi bertemu Presiden Jokowi (Foto: Dok. Agus Suparto - Presidential Palace)
Sementara, jika Anies maju sebagai capres maka ia akan melawan Jokowi sebagai petahanan. Selain itu, dalam pemerintahan, status Anies berada di bawah Jokowi.
"Apabila Anies jadi maju sebagai capres, maka ia akan bersaing dengan petahana, Jokowi, yang saat ini adalah atasan dari Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta," pungkasnya.
Anies Baswedan bagikan Kartu Lansia Jakarta. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan bagikan Kartu Lansia Jakarta. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Sejauh ini, Anies belum secara tegas mengatakan iya atau tidak dalam menjawab kepastian maju di Pilpres 2019. Dalam berbagai kesempatan ia enggan berkomentar terkait peluang tersebut. Bahkan, ia selalu mengalihkan pembicaraan.
Selain itu, Anies mengaku kepastiannya maju sebagai capres tergantung dari koalisi partai yang mendukungnya di Pilgub DKI, yakni Gerindra, PKS dan PAN. Anies juga menampik sempat meminta restu kepada Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bisa maju di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyebut Anies pernah menemui Prabowo untuk meminta kebijaksanaan agar diperkenankan mengikuti Pilpres 2019.