Jika Terbukti Bersalah, Najib Razak Belum Tentu Kehilangan Hak Politik

4 Juli 2018 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak (Foto: REUTERS/Edgar Su)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak (Foto: REUTERS/Edgar Su)
ADVERTISEMENT
Rabu (16/5), penyelidikan kasus megakorupsi lembaga investasi Malaysia 1MDB yang melibatkan eks Menteri Malaysia Najib Razak dimulai. Pihak kepolisian menggeledah beberapa kediaman Najib yang diduga menjadi aktor utama skandal korupsi tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain melakukan penggeledahan, komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) juga melakukan pemeriksaan terhadap Najib. Bahkan, bukan hanya Najib saja, istrinya Rosmah Mansor ikut diperiksa. Rosmah juga diduga terlibat dalam skandal korupsi yang melibatkan suaminya.
Dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan di kediaman Najib, pihak kepolisian Malaysia menyita barang-barang dari kediaman Najib senilai 900 juta ringgit sampai 1,1 miliar ringgit atau senilai Rp 3.8 Triliun.
Tidak lama semenjak proses penyelidikan itu dilakukan, pada Selasa (3/7) Najib resmi ditangkap terkait kasus megakorupsi tersebut. Pertanyaan pun bermunculan, termasuk, bagaimana nasib Najib setelah ditangkap?
Menurut pengamat sekaligus akademisi hubungan internasional M Yamin, nasib Najib akan ditentukan dari putusan pengadilan yang hari ini, Rabu (4/7) memasuki tahap dakwaan.
ADVERTISEMENT
"Kita harus lihat dulu nanti putusan pengadilannya seperti apa, apabila nanti benar terbukti bersalah, ya kita akan bisa menilai lebih lanjut ya. Sama seperti Indonesia, ada hukum universal, ada praduga tak bersalah," kata Yamin saat dihubungi kumparan, Rabu (4/7).
Menurut Yamin, walaupun saat ini seluruh kecurangan Najib dan perilaku buruknya mulai terungkap, bukan berarti karier politik Najib akan tamat. Yamin berkaca pada kasus Anwar Ibrahim.
"Secara politik, kalo kita bercermin pada kasus Anwar Ibrhim, yang sudah diperkarakan dengan pasal berlipat-lipat juga saat itu bahkan sampai pidana kriminal sodomi, tapi ia akhirnya hari ini bisa berdamai dengan orang yang memenjarakannya, artinya perubahan itu selalu ada. Kesempatan bisa selalu datang," kata Yamin.
ADVERTISEMENT
Setelah ditangkap, Najib rencananya akan langsung didakwa terkait kasus megakorupsi 1MDB pada hari ini, Rabu (4/7).
Sebelumnya, kasus 1MDB ini diselidiki di enam negara, salah satunya Amerika Serikat. Menurut Kementerian Kehakiman AS, lebih dari USD 4,5 miliar digelapkan dari 1MDB, sekitar USD 700 juta masuk ke rekening pribadi Najib.
Uang tersebut di antaranya digunakan untuk membeli kapal yacht mewah, Equanimity, yang sempat ditangkap kepolisian Indonesia pada Maret lalu di Bali. Selain itu, dana tersebut digunakan membeli barang-barang mewah nan mahal, dari lukisan Van Gogh hingga rumah mewah di Amerika Serikat dan Inggris.