Jika Terpilih, Prabowo Siap Tutup Tambang Ilegal di 100 Hari Pertama

16 Februari 2019 19:30 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres Prabowo Subianto saat melakukan safari ke Purbalingga, Jateng. Foto: Dok. Tim Media Prabowo-Sandi
zoom-in-whitePerbesar
Capres Prabowo Subianto saat melakukan safari ke Purbalingga, Jateng. Foto: Dok. Tim Media Prabowo-Sandi
ADVERTISEMENT
Isu sumber daya alam (SDA) menjadi salah satu tema pembahasan dalam debat Pilpres 2019 pada Minggu (17/2). Juru bicara BPN Prabowo-Sandi Harryadin Mahardika mengatakan, isu SDA kemungkinan akan menyinggung persoalan tambang.
ADVERTISEMENT
Ia tidak masalah apabila persoalan tambang diangkat dalam debat nanti, sebab Prabowo-Sandi sama sekali tidak kepentingan.
“Kita agak percaya diri karena di belakang kita tidak ada pemain tambang, dan kalaupun ada itu dulu dan (sudah) insyaf lah. Sebaliknya di 01 (Jokowi-Ma'ruf) banyak kepentingan tambang di sana,” ucap Harryadin di Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu (16/2).
Khusus terkait tambang, Harryadin mengaku timses Prabowo-Sandi telah mendapatkan data dari beberapa pihak seperti ICW, Jatam (Jaringan Tambang), hingga Greenpeace.
Ilustrasi lubang tambang batu bara. Foto: Armyn Gita/BaliFokus
Data tersebut, kata dia, menjadi modal bagi Prabowo jika terpilih nantinya. Bahkan Prabowo berjanji akan menutup tambang ilegal di 100 hari pemerintahannya apabila terpilih.
“100 hari pertama kita follow up, kita terpaksa tutup izin tambang ilegal dan kemudian proses hukum karena sudah ada list-nya siapa-siapanya. Kemudian misal ada kebocoran ekspo, sudah gampang datanya,” kata Haryyadin.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menutup izin tambang ilegal, Harryadin menegaskan Prabowo-Sandi juga akan mengejar perusahaan tambang yang tak membayar royalti dari ekspor tambang mereka.
“Dan siapa yang menerima benefit itu gampang. Yang bisa kita lakukan ya kita tagih selisihnya kepada mereka yang ekspor tapi tidak lapor. Jadi ini taktis tinggal willingness pemimpin untuk melaksanakan,” tutup Haryyadin.