Jimly Dukung Cak Imin Rajut Persatuan Pascapemilu

18 Mei 2019 23:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jimly Asshiddiqie Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jimly Asshiddiqie Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie hadir dalam acara dialog kebangsaan bersama tokoh antar agama pascapemilu. Dalam acara yang diinisiasi oleh Wakil Ketua MPR Muhamin Iskandar (Cak Imin) itu, Jimly menyatakan mendukung langkah Cak Imin dalam usaha merajut kembali persaudaraan karena berbeda pilihan dalam Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
"Para tokoh lintas agama mendukung apabila Muhaimin (Cak Imin) meneruskan pesan moral para tokoh untuk mengambil inisiatif merajut ulang kebangsaan," kata Jimly di kediaman Cak Imin, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5).
Jimly menilai perpecahan pascapemilu ini akan berdampak buruk bagi pemerintahan Indonesia mendatang, baik dari segi sosial maupun politik. Sementara Jimly menyatakan presiden terpilih nanti akan menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan pemimpin bagi golongan tertentu.
"Bagaimana seorang presiden itu akan memimpin seluruh Indonesia, sedangkan ada beberapa provinsi yang masih berbeda. Itulah kenapa sudah saatnya kita memperbaiki, kita rajut kebangsaan," tuturnya.
Jimly mengatakan dalam merajut kebangsaan untuk menurunkan tensi politik harus diinisasi oleh para tokoh di Indonesia, baik tokoh agama, politik maupun tokoh bangsa. Menurutnya, para tokoh itu harus menyerukan perdamaian dan kemaslahatan bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah gunakan TPS, 150 juta itu sudah tentukan sikap di TPS. Ada yang pilih 01 dan 02, jangan saling melecehkan. Butuh tokoh untuk redakan ketegangan," ujarnya.
Hadir juga dalam acara itu Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Henriette Hutabarat Lebang, Sekjen Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat I Ketut Parwata.
Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi S. Tanuwijaya, tokoh agama Buddha Y.A. Maha Bhiksu Dutavira Sthavira dan Gunadi dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia.