JK: #2019GantiPresiden Bukan Makar, Tapi Khawatir Picu Konflik

28 Agustus 2018 17:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden, Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jumat (24/8/2018). (Foto: Dok. Nadia Riso)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden, Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jumat (24/8/2018). (Foto: Dok. Nadia Riso)
ADVERTISEMENT
Gerakan #2019GantiPresiden bergulir luas dan memicu pro kontra karena turut ditentang oleh polisi termasuk intelijen, dan sekelompok masyarakat. Parpol koalisi Jokowi -JK bahkan menyebut gerakan ini terindikasi makar.
ADVERTISEMENT
Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menolak anggapan aksi yang diinisiasi PKS itu disamakan dengan makar. Meski JK mengkhawatirkan ada potensi konflik jika gerakan itu terus berlanjut.
"Ndaklah, kalau makar sih ndak. Bahwa itu tidak pada tempatnya dan takut terjadi konflik," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (28/8).
JK mengatakan, aksi #2019GantiPresiden merupakan bentuk kegiatan yang dilaksanakan tidak pada waktunya, karena di luar masa kampanye. JK juga mengkritisi penggunaan slogan untuk mendukung capres itu, dengan kesan menjatuhkan lawan.
Mardani Ali Sera hadiri deklarasi #2019GantiPresiden di Pontianak, Minggu (26/8/2018). (Foto: Twitter/@MardaniAliSera)
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera hadiri deklarasi #2019GantiPresiden di Pontianak, Minggu (26/8/2018). (Foto: Twitter/@MardaniAliSera)
"Kan ada juga orang yang tidak setuju, tapi kalau bilang pilih ini, pasti tidak diapa-apain, tapi jangan berkonflik. Jangan mengatakan, jangan 'pilih A.' Itukan berarti jangan pilih A, cuma katanya ganti presiden, berarti jangan pilih A. Nah, itu belum waktunya dan kampanye tidak begitu caranya," jelas JK.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, JK menyebut gerakan #2019GantiPresiden tidak akan mempengaruhi elektabilitas Jokowi di Pilpres 2019. "Tentu (itu) tidak mempengaruhi apa-apa, itukan belum masa kampanye,"
Sebelumnya, salah satu penggerak #2019GantiPresiden Ahmad Dhani mendapat perlakuan kurang menyenangkan saat akan menghadiri acara deklarasi di Surabaya, Minggu (26/8). Polda Jawa Timur melarang deklarasi #2019GantiPresiden tersebut.
Sama seperti di Surabaya, di Pekanbaru aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman diminta pulang kembali ke Jakarta. Saat itu Neno hendak menghadiri acara deklarasi #2019GantiPresiden yang akan digelar pada Minggu (26/8).
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto, Neno dipulangkan agar tidak terjadi kerusuhan masyarakat di daerah Riau. "Pemulangan itu agar suasana kondusif. Kita tidak ingin masyarakat di sini terpecah," tegas Sunarto saat dikonfirmasi, Minggu (26/8).
ADVERTISEMENT