JK: 50% Lapas di Indonesia Diisi Pecandu dan Pengedar Narkoba

26 Juni 2019 10:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2019 di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Hadir dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian serta Kepala BNN Heru Winarko.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, JK mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang didapatnya saat ini, sebagian besar lapas di Indonesia diisi oleh narapidana pengedar narkoba.
"Info berkembang dari Menkumham bahwa hampir 50 persen isi lapas di negeri kita diisi pecandu atau pedagang, pengedar narkoba, luar biasa," kata JK dalam sambutannya di gedung The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (26/6).
Menurut JK, di dalam penjara seorang narapidana bisa mengendalikan perdagangan narkotika. Untuk memberantas peredaran narkoba, ia meminta keterlibatan seluruh pihak untuk bekerja sama mencegah masuknya narkotika.
"Di dalam penjara mereka dapat memperdagangkan bahan yang haram ini. Karena itu semua pihak harus terlibat, keluarga, masyarakat, sekolah-sekolah tokoh agama dan masyarakat keseluruhannya dan juga lembaga hukum karena ini menyangkut semuanya," timpal JK.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, cara-cara peredaran narkoba seiring berjalannya waktu terus berkembang. Saat ini, para bandar narkoba mengincar remaja, sebab remaja merupakan potensi pasar jangka panjang yang amat besar.
"Berbagai UU dibuat, tapi kita juga ketahui ini (narkoba) tetap berkembang karena banyak upaya yang mengedarkan narkoba selalu memulai dari remaja. Apabila (ada) remaja pecandu narkoba maka dia punya pasar jangka panjang," ujar JK.
"Sama dengan rokok mereka punya pasar jangka panjang. Narkoba itu merupakan kejahatan extraordinary. Di Nusakambangan yang (narapidana) berat antara lain gembong narkoba dan tentu bersama teroris," timpalnya.