JK Bela Jokowi soal Berantem: Masa Diserang Tak Pertahankan Diri?

6 Agustus 2018 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) memperkenalkan pasangannya, Jusuf Kalla dalam deklarasi di Gedung Joang 45, Jakarta pada 19 Mei 2014. (Foto: AFP PHOTO / Adek Berry)
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) memperkenalkan pasangannya, Jusuf Kalla dalam deklarasi di Gedung Joang 45, Jakarta pada 19 Mei 2014. (Foto: AFP PHOTO / Adek Berry)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla turut berkomentar soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri rapat umum Relawan Jokowi di Sentul, Sabtu (4/8). JK menilai pernyataan Jokowi yang meminta relawannya berani jika diserang wajar.
ADVERTISEMENT
Sebab, lanjut JK, hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan diri.
"Artinya lawan dan diserang justru tanda mempertahankan diri. Masa diserang tidak mempertahankan diri? Itu hukum untuk membela diri," kata JK di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/8).
JK menyebut tidak ada satu pun pernyataan Jokowi yang meminta relawannya untuk berkelahi. Jokowi, kata JK, hanya meminta relawannya untuk mempertahankan diri.
"Pak Jokowi kan tidak mengatakan hantam. Cuma mempertahankan diri. Wajar saja saya kira hal itu," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi saat memberikan sambutan di rapat umum Relawan Jokowi meminta para relawan untuk berkampanye secara sehat, santun, dan tidak mengobarkan permusuhan kepada sesama masyarakat. Menurutnya, hal itu penting dilakukan agar situasi politik menjadi teduh dan tidak ada gejolak.
ADVERTISEMENT
"Lakukan kampanye yang simpatik. Tunjukkan diri kita relawan yang bersahabat dengan semua orang. Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi kalau diajak berantem juga berani," tutur Jokowi.