news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

JK Bertemu Wapres Iran Bidang Perempuan, Bahas Kerja Sama Ekonomi

11 Juli 2018 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla menerima kunjungan Wakil Presiden Iran bidang perempuan dan keluarga Masoumeh Ebtekar. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla menerima kunjungan Wakil Presiden Iran bidang perempuan dan keluarga Masoumeh Ebtekar. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima Wakil Presiden Iran bidang perempuan dan keluarga, Masoumeh Ebtekar. Dalam pertemuan itu keduanya membahas peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi.
ADVERTISEMENT
Pertemuan keduanya berlangsung selama satu jam. Hadir dalam kesempatan itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Tadi berbicara tentang hubungan kita dan bagaimana sejarahnya, bagaimana meningkatkan perdagangan dan investasi," kata JK usai pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Rabu (11/7).
Di kesempatan itu Masoumeh turut menjelaskan posisi Iran dan penarikan diri AS pada perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Masoumeh berharap Indonesia dapat menjaga kerja sama perdagangan dan investasi yang telah dibangun dua negara di tengah posisi Iran pada kesepakatan nuklir dunia.
"Kita telah melakukan pertemuan baik dengan wakil presiden, untuk menyampaikan pesan Presiden Rouhani untuk Presiden Jokowi, dan juga untuk menyampaikan posisi kami terkait perkembangan terakhir soal kesepakatan nuklir dunia, khususnya penarikan diri AS dan bagaimana upaya-upaya yang berbeda harus dilakukan untuk mempertahankan non-proliferation deal," jelas Masoumeh.
ADVERTISEMENT
Selain kerja sama ekonomi, Masoumeh ingin Iran dan Indonesia memperkuat kerja sama bidang politik, sosial dan ilmu pengetahuan. Masoumeh ingin hubungan dua negara dapat terjalin dengan baik lewat sejumlah kerja sama tersebut.
"Kami membicarakan sejarah yang kita punya antara Iran dan Indonesia, hubungan inti kita berdua di area perdagangan, kerja sama ekonomi, politik, sosial dan ilmu pengetahuan antara dua negara dan bagaimana kita mempromosikan dan memperkuat kerja sama ini, dan juga isu soal perempuan dan keluarga (sosial)," beber Masoumeh lagi.