news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

JK Ingin Petobo dan Balaroa Ditandai Jadi Zona Merah: Harus Relokasi

9 Oktober 2018 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa (9/10/2018). (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa (9/10/2018). (Foto: Nadia Riso/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan warga yang tinggal di Petobo dan Balaroa, Palu, akan direlokasi. Petobo dan Balaroa merupakan daerah terdampak paling parah akibat gempa berkekuatan 7,4 magnitudo yang mengguncang Palu hingga Donggala, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
JK menginginkan Petobo dan Balaroa ditandai sebagai zona merah. Sebab kedua daerah itu, kata dia, berbahaya untuk ditinggali lagi.
"Harus zona merah itu, tidak bisa lagi. Secara keadaan dan secara ilmiah memang daerah itu harus zona merah, enggak bisa ditinggali," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa (9/10).
Warga melintasi jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintasi jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Hingga saat ini, kata JK, pemerintah daerah sedang mencari lokasi untuk merelokasi seluruh warga yang tinggal di Petobo dan Balaroa. JK kembali menegaskan warga harus direlokasi.
"(Lokasi relokasi) lagi disiapkan oleh gubernur dan wali kota. Harus relokasi," tegasnya.
Pemukiman yang hancur akibat gempa bumi di wilayah Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemukiman yang hancur akibat gempa bumi di wilayah Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Permukiman di Desa Petobo dan Balaroa merupakan daerah yang rusak parah akibat bencana gempa 7,4 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Balaroa lenyap karena kondisi tanah di kawasan tersebut bergerak ke atas dan bawah karena terletak di patahan gempa sesar Palu Koro. Sedangkan Petobo merupakan kawasan yang mengalami likuifaksi atau tanah yang bergerak menjadi lumpur.