JK Jelaskan Penggunaan Kotak Suara Karton untuk Hemat Anggaran

18 Desember 2018 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presdien Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/12). (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presdien Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/12). (Foto: Nadia Riso/kumparan)
ADVERTISEMENT
KPU telah menetapkan penggunaan kotak suara yang terbuat dari karton pada Pemilu 2019. Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan penggunaan kotak suara berbahan karton tersebut salah satunya untuk menghemat anggaran.
ADVERTISEMENT
"Tentu salah satunya (hemat anggaran). Dan itu jangan lupa sudah disetujui oleh masing-masing pihak. Oleh KPU dan DPR, partai-partai lain sudah setuju," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (18/12).
Menurut JK, salah satu pertimbangan menggunakan kotak suara berbahan karton lantaran kotak suara alumunium sulit disimpan. Selain itu harga pembuatannya lebih mahal.
"Sebenarnya salah satu kenapa karton itu, karena pengalaman dengan alumunium itu kan susah disimpan. Karena mahal tentu harganya pada dewasa ini, dan toh banyak yang rusak jadi mesti diganti," ujar JK.
Contoh kotak suara yang ditunjukkan bermaterial karton anti air dan transparan. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Contoh kotak suara yang ditunjukkan bermaterial karton anti air dan transparan. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
JK menegaskan, kotak suara berbahan karton tersebut hanya untuk mengganti kotak suara yang rusak sebelumnya. Di samping itu pertimbangannya juga melihat pertambahan penduduk dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
ADVERTISEMENT
"Itu (kotak suara berbahan karton) kan cuma pengganti aja, tidak semua kan kardus. Artinya karena penduduk bertambah TPS bertambah, berarti kotak suara bertambah, ada yang rusak ditambah," kata JK.
"Hanya penambah itu dari kardus, dan itu sudah diuji diperlihatkan ketua KPU bahwa itu dinaiki (orang agar) tahan. Karena itu dijaga agar tidak kehujanan, itu saja," jelasnya.
Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting Manik (kiri) dan Pramono Ubaid Tanthowi (kanan) menunjukan contoh kotak suara di Kantor KPU Pusat, di Jakarta, Jumat (14/12/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting Manik (kiri) dan Pramono Ubaid Tanthowi (kanan) menunjukan contoh kotak suara di Kantor KPU Pusat, di Jakarta, Jumat (14/12/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Ketua KPU Arief Budiman sebelumnya membeberkan penggunaan kotak suara berbahan karton. Menurutnya, kotak suara kardus kedap air dan harganya lebuh terjangkau dibandingkan kotak alumunium.
Kotak suara karton itu akan digunakan sekali pakai sehingga KPU tidak perlu menyewa gudang penyimpanan seperti saat kotak suara terbuat dari aluminium.
"Kotak suara berbahan kedap air sudah digunakan sejak Pemilu 2014, Pilkada 2015, 2017,dan 2018. Dan kami memikirkan, memutuskan menggunakan karton itu karena kami lihat negara lain juga memakai itu. Harganya juga lebih murah dibandingkan yang alumunium," kata Arief di Hotel Peninsula, Sabtu (15/12).
ADVERTISEMENT