JK: Jokowi Enggak Otoriter, Anaknya Jualan Martabak dan Pisang Goreng

17 Maret 2019 13:23 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ditemui oleh pers terkait banjir bandang di Sentani. Foto: Okky Ardiansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ditemui oleh pers terkait banjir bandang di Sentani. Foto: Okky Ardiansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri acara Silahturahmi Kebangsaan yang digagas oleh relawan Jokowi-Ma'ruf, Jenggala Center di Hotel Horison, Kota Bandung, Minggu (17/3).
ADVERTISEMENT
Silaturahmi ini dihadiri oleh relawan Jenggala Center yang ada di Jabar. Tampak Ketum Jenggala Center, Iskandar Mandji mendampingi JK dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, JK menegaskan bahwa Presiden Jokowi bukan pemimpin yang otoriter. Pernyataan itu dilontarkan berdasarkan pengalaman JK memimpin Indonesia bersama Jokowi.
“Saya percaya Pak Jokowi tidak punya niat untuk otoriter. Kenapa? Karena apa pun itu dirapatkan. Kadang-kadang bosan juga rapat itu. Apa pun keputusan yang diambil, secara bersama-sama,” ucapnya.
Calon presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo bersama Dewan Pengarah Jenggala Center Jusuf Kalla memberikan keterangan pers seusai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional Jenggala Center di Jakarta, Minggu (3/2). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Untuk menegaskan bahwa Jokowi bukan pemimpin otoriter, JK memaparkan beberapa kriteria pemimpin yang sewenang-wenang. Pertama adalah mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pribadi.
“Kalau seorang otoriter diktator, pasti ambil keputusan pasti pukul meja. Kedua putra beliau (Jokowi), satu berjualan martabak, satu berjualan pisang goreng, pasti tidak terlibat dari proyek-proyek pemerintah,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelum menyebut Jokowi bukan pemimpin otoriter, JK sempat menyatakan bahwa kehancuran suatu negara kerap bersumber dari pemimpin otoriter.
“Ada dua hal negara itu jatuh, seperti zamannya Pak Harto (Presiden Soeharto), sekarang Venezuela. Juga di banyak negara lain yaitu apabila pemerintah otoriter dan ada nepotisme,” ucapnya.
Setelah memberikan sambutan, JK mendapatkan pertanyaan dari beberapa pengunjung Silahturahmi Kebangsaan tersebut. Pertanyaan yang didapat JK seputar Pemilu dan bagaimana cara membangun bisnis.
“Bagaimana kiat perempuan bisa berhasil dalam politik?” tanya salah satu pengunjung.
Saat menjawab pertanyaan tersebut, JK mencontohkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Saya kira itu tergantung perempuang (pribadi). Khofifah terpilih (sebagai Gubernur Jatim). Dia tangguh. Dua kali gagal, ketiga terpilih,” jawab JK.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, JK menghampiri wartawan yang sudah menggu di luar gedung Silahturahmi Kebangsaan. JK yang didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, langsung bertolak ke Bandara Husein Sastranegara menuju Jakarta.