JK: Libur Lebaran Tak Bikin Ekonomi Stagnan, tapi Justru Meningkat

8 Mei 2018 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan WIPO Award (Foto: Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan WIPO Award (Foto: Dok. Setwapres)
ADVERTISEMENT
Pemerintah tetap memperpanjang cuti Lebaran. Kebijakan ini sempat dikritik karena akan mengganggu kegiatan ekonomi. Wapres Jusuf Kalla menilai, justru ekonomi bergeliat selama libur Lebaran.
ADVERTISEMENT
"Banyak orang kira dibikin libur, ekonomi macet. Tidak. Justru ada sisi ekonomi yang berjalan saat libur," ujar JK saat pidato di acara Transportation Review: Indonesia Jelang Mudik di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (8/5).
"Begitu kita keluar rumah, beli makanan, beli buah, ekonomi jalan," lanjut Wapres.
JK menjelaskan yang tidak beraktivitas adalah pegawai pemerintahan yang terdiri dari 2,5 juta orang kantoran dan 2 juta guru. Sementara mayoritas pegawai swasta justru bekerja keras saat libur Lebaran.
"Pegawai hotel, kereta api, malah dia kerja keras. Pegawai di mall justru kerja keras. Yang libur pegawai negeri, BUMN," jelas JK.
Ketua Dewan Masjid Indonesia ini meminta semua pihak tak usah khawatir ekonomi Indonesia akan mandek saat libur Lebaran yang jumlahnya lebih panjang. Libur Lebaran, kata JK, juga membangkitkan ekonomi di beberapa provinsi lain.
ADVERTISEMENT
"Libur juga tidak buat ekonomi stagnan tapi justru meningkat. Pegawai administatif libur, restoran buka. Ekonomi kita bergerak, justru di libur itu. Di Bali ramai, di Malang, macetnya bukan jelang Lebaran tapi setelah lebaran," jelas dia.
Wapres meminta semua pihak tidak lagi mempermasalahkan soal perpanjangan libur Lebaran. Sebab, kata dia, libur Lebaran merupakan kebahagiaan bagi warga Indonesia. Hal inilah yang difasilitasi oleh pemerintah.
"Sekali lagi, menutup ini, mudik adalah kebahagiaan, bukan masalah," tutup JK.