JK Minta Logo Pedang Brigade Pemuda Masjid Diganti: Kita Tak Berperang

27 Februari 2019 17:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden, Jusuf Kalla di Rakornas BKPRMI, Rabu (27/2). Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden, Jusuf Kalla di Rakornas BKPRMI, Rabu (27/2). Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Rakornas Badan Koordinasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPRMI) tahun 2019 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur. Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin juga hadir dalam acara itu.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, JK menyoroti soal logo Brigade BKPRMI bergambarkan dua buah pedang yang menyilang di spanduk pembukaan rakornas. JK menginginkan agar gambar dua buah pedang tersebut untuk dihilangkan.
"Masjid itu dimanfaatkan untuk kita semua belajar di samping agama, belajar ekonomi, pertanian, belajar kebersihan, belajar kesehatan, dan gerakan-gerakan (seperti) itu. Karena itu tadi saya bilang, itu ada gambar pedang di atas jangan dipakai lagi," kata JK di Aula Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Rabu (27/2).
JK tak ingin islam di Indonesia identik dengan pedang, bahkan peperangan seperti di Timur Tengah. Ia menyebut bahwa Islam yang ada di Indonesia jauh dari hal-hal seperti itu.
"Kita tidak ingin berpedang dengan siapa pun. Jangan ikut-ikut di Timur Tengah, dikit-dikit pedang. Kita di Indonesia, Islam jalan tengah, wasatiyah, jadi tidak pakai pedang-pedangan di sini. Jangan membawa remaja masjid menjadi radikal hanya dengan lambang pedang. Ganti, saya bilang, dengan bendera masjid, bendera masjid saja, tegak," tegasnya.
Ilustrasi Logo Brigade BKPRMI. Foto: Dok. Tim Media Wapres
ADVERTISEMENT
Di hadapan para peserta rakornas, JK juga meminta pemuda masjid jauh dari hal-hal berbau radikal. Ia berharap tak cuma ilmu agama saja yang diajarkan di masjid, melainkan ilmu-ilmu pengetahuan lain yang bermanfaat. Sebab saat ini perkembangan teknologi semakin pesat.
"Tak usah seperti itu, pakai komando-komando, jangan. Itu cukuplah, karena membina, kita BKPRMI harus mempelajari apa hubungannya pemuda dan remaja dengan masjid," ujar JK.
"Pertama ibadah, yang kedua, sekarang ini zaman ilmu pengetahuan, zaman teknologi. Bagaimana juga masjid digunakan untuk belajar, diskusi tentang teknologi, tentang ekonomi, tentang kemajuan bersama. Itu yang kita harapkan dari pemuda dan remaja masjid," timpalnya.
Selain tempat ibadah dan belajar, ia berharap masjid juga jadi tempat para anak-anak muda menggelar kegiatan olahraga. Hal tersebut, menurutnya, bisa dilakukan para pengurus remaja masjid di daerah.
ADVERTISEMENT
"Tentu kita ingin juga anak-anak muda itu sehat. Oleh karena itu, bisa dipakai masjid kita adalah olahraga. Dulu orang belajar silat di masjid, belajar karate, judo, silat di halaman masjid, itu kebutuhannya. Coba tanya remaja apa kebutuhannya? Apa kebutuhannya dia sehingga kita penuhi dengan perkumpulan pemuda dan remaja masjid," pungkasnya.