JK Minta Ulama dan Umara Kerja Sama: Terus Nasihati Pemerintah

27 Juli 2019 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden M Jusuf Kalla memberikan sambutan pada acara Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ke-44 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu (27/7). Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden M Jusuf Kalla memberikan sambutan pada acara Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ke-44 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu (27/7). Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus bekerjasama dengan pemerintah untuk membimbing bangsa dan umat di jalan yang benar. JK menyampaikan itu dalam acara milad ke-44 MUI di Puri Agung Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).
ADVERTISEMENT
"Bukan hanya pemerintah pusat tapi seluruh komponen MUI pusat dan daerah memberikan banyak sumbangan pikiran dan petunjuk-petunjuk yang penting. MUI merupakan lembaga paling terkenal di negeri ini, lambang MUI itu paling banyak dicetak nomor 2 di Indonesia," kata JK dalam sambutannya.
"Mudah-mudahan MUI terus berkiprah baik memberikan nasihat kepada pemerintah, kerja sama ulama dan umara agar terjalin sehingga ada keseimbangan. Apalagi Indoensia yang mayoritas Islam tentu membutuhkan hal yang baik," lanjut JK.
JK ingin hubungan ulama dan umara di Indonesia ini tetap dijaga dan ditingkatkan ke depannya. Karena tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia akan semakin berat terutama dalam sektor ekonomi.
"Bagaimana kita mengimplementasikan ekonomi syariah yang sangat penting untuk kita lanjutkan. Banyak hal tantangan ke depan perlu kita kerjakan bersama-sama dengan para ulama dan umara karena tanpa kerja sama tentu tidak dapat pencegahan yang baik," ucap JK.
ADVERTISEMENT
JK menambahkan, selain hubungan ulama dan umara, pendidikan sejarah Islam dapat mencegah terjadinya konflik internal dalam sebuah negara. JK bersyukur hal itu tidak terjadi di Indonesia karena hubungan ulama dan umara terjaga dengan baik.
"Kita tidak mau punya sejarah kelam seperti banyak yang terjadi di negara Islam lain sehingga terjadi konflik apakah internal atau antar negara yang membahayakan keberlanjutan satu negara. Kita lihat negara di Timur Tengah, Afrika dan sebagainya," tutur JK.
"Tapi alhamdulillah di negeri ini memang ada satu pandangan beda, tapi dapat diselesaikan dengan damai. Kita bersyukur pemilu lalu banyak pandangan berbeda, tapi akhirnya diselesaikan demokratis pandangan yang berbeda itu sehingga membawa kekayaan yang baik," tutup JK.
ADVERTISEMENT