JK: Pilpres 2019 Akan Berjalan Soft, Ada Unsur Ulama dan Pengusaha

10 Agustus 2018 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Jusuf Kalla di Hotel Bidakara, Jakarta (Foto: Tim Media Wapres)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla di Hotel Bidakara, Jakarta (Foto: Tim Media Wapres)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin Pilpres 2019 akan berjalan tanpa adanya potensi perpecahan. Hal ini, karena ada unsur ulama dan pengusaha di Pilpres 2019 yang akan berkompetisi secara adil.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin ini pemilu akan soft. Jadi tentu tidak saling (menjatuhkan), ada ulama di situ, ada pengusaha," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).
"Biasanya pengusaha dan ulama itu tidak akan main keras, gitu kan," imbuhnya.
Joko Widodo bersama Ma'ruf Amin di dampingi sembilan Ketum Parpol Koalisi Indonesia Kerja di Gedung Joang 45, Jumat (10/8/2018). (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo bersama Ma'ruf Amin di dampingi sembilan Ketum Parpol Koalisi Indonesia Kerja di Gedung Joang 45, Jumat (10/8/2018). (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
Menurut JK, kehadiran ulama dan pengusaha di Pilpres 2019 dapat mendatangkan ide dan gagasan baru dalam memajukan bangsa.
"Jadi saya yakin baik untuk bangsa kita, pemilu ini lebih soft, lebih kepada ide-ide. Seperti itu," jelas JK.
Pilpres 2019 diikuti oleh dua paslon capres - cawapres, yakni Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Uno. Ma'ruf merupakan cawapres yang berlatarbelakang ulama, sementara Sandi adalah pengusaha.
Prabowo dan Sandi foto bersama usai melakukan konfrensi pers di Gedung KPU, Jakrta, Jumat (10/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawrdhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Sandi foto bersama usai melakukan konfrensi pers di Gedung KPU, Jakrta, Jumat (10/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawrdhani/kumparan)
Kedua tokoh itu dipilih oleh masing-masing capres di detik-detik deklarasi cawapres. Jokowi awalnya telah menyetujui mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai cawapres, namun arah politik berubah dengan menunjuk Ma'ruf sebagai cawapres.
ADVERTISEMENT
Sementara Prabowo memilih Sandi di luar usulan cawapres dari PAN, PKS, dan Demokrat, serta rekomendasi Ijtima Ulama. Hal ini, sempat membuat pihak Demokrat naik pitam. Wasekjen Demokrat Andi Arief membuat cuitan di Twitter yang menuding Prabowo sebagai jenderal kardus.
Andi menganggap Prabowo lebih mementingkan uang daripada mendukung upaya Demokrat untuk berkoalisi. Meski demikian, Demokrat pada akhirnya menyatakan sikap untuk mendukung Prabowo - Sandi.