JK Resmikan IndoAID, Lembaga Penyalur Dana Bantuan Indonesia

18 Oktober 2019 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) meresmikan Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019). Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) meresmikan Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019). Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) meresmikan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional atau Indonesia Agency for International Development (IndoAID). JK berharap dengan adanya lembaga ini, Indonesia bisa mewujudkan 'diplomasi tangan di atas' serta meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
Peluncuran IndoAID diselenggarakan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (18/10). JK didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Brodjonegoro.
"Hari ini kita meresmikan dan mengefektifkan kerja sama ekonomi kita dengan negara-negara lain, dan juga tentu sebagai suatu ucapan terima kasih kepada kita semua dalam kesempatan ini," ujar JK saat dalam peluncuran IndoAID.
IndoAID merupakan badan yang berperan sebagai pintu atau ‘one gate’ untuk segala bentuk pemberian bantuan internasional Indonesia. Jika sebelumnya bantuan dari Indonesia untuk internasional dilakukan terpecah oleh beberapa kementerian dan lembaga, untuk ke depannya, semuanya harus melalui lembaga ini.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) meresmikan Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019). Foto: Darin Atiandina/kumparan
Setidaknya ada dua alasan JK mengapa Indonesia harus mulai berpartisipasi aktif memberikan bantuan ke negara-negara lain yang membutuhkan. Pertama, Indonesia adalah negara yang cukup ‘berumur’ yakni 74 tahun. Kedua, perekonomian Indonesia sudah cukup baik untuk membantu negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
“Kita menyebut 'diplomasi tangan di atas', selama ini kalau kita dengan negara lain, selalu kita berpirkir apa yang saya dapat, sekarang kita juga harus berpikir apa yang harus kita berikan," ujar JK.
Alat Memperkuat Diplomasi
Menlu Retno sepakat dengan JK. Baginya, IndoAid sangat berperan penting memperkuat diplomasi Indonesia dengan negara-negara lain di dunia.
“Ini merupakan momen spesial dan tools yang sangat berharga bagi diplomasi Indonesia. Ini adalah perangkat diplomasi yang dapat memperkuat kontribusi dan peran Indonesia di dunia internasional,” kata Retno.
“Melalui IndoAID, Indo dapat 'walk the talk' untuk mendorong kemitraan global dalam pembangunan. IndoAID akan memperkokoh mekanisme kerja sama selatan-selatan dan juga kerja sama triangular,” tutur Retno.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) meresmikan Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019). Foto: Darin Atiandina/kumparan
Menkeu Sri Mulyani menyatakan hingga saat ini dana yang terkumpul untuk IndoAid jumlahnya mencapai Rp 1 Triliun.
ADVERTISEMENT
“Dia tidak harus habis setiap tahunnya sehingga bisa jadi dana abadi, tahun lalu kita masukkan 1 triliun, tahun ini 2 triliun, jadi total 3 triliun,” kata Sri.
Ada beberapa program utama di bawah program bantuan internasional. Program tersebut mencakupi pembangunan kapasitas, good governance, dan ekonomi.
Di bidang pembangunan, fokus utama dari bantuan tersebut seperti pengentasan kemiskinan, peternakan, inseminasi buatan, pertanian, perencanaan keuangan, infrastruktur, dan pendidikan.
Di bidang good governance, bantuan berupa kerja sama pengembangan demokrasi, peace-building, resolusi konflik dan law enforcement. Sementara di bidang ekonomi akan berfokus pada pengembangan usaha mikro kecil dan menengah serta pengelolaan keuangan.
Pemberian bantuan dari Indonesia lewat IndoAid sifatnya tak hanya terbatas pada negara berkembang saja, tetapi juga bisa diberikan kepada negara maju atau negara besar.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini sudah ada 5 negara di pasifik dan 2 negara di ASEAN yang diproyeksikan menerima bantuan dari IndoAid. Negara-negara tersebut adalah Tuvalu, Nauru, Solomon Islands, Fiji, Kiribati, Myanmar, dan Filipina.