JK Respons Prabowo soal Anggaran Bocor 25%: Hanya 2,5% dari APBN

12 Februari 2019 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla Foto: Prima Gerhard S/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla Foto: Prima Gerhard S/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons tudingan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut anggaran negara mengalami kebocoran hingga 25 persen. JK mengatakan jumlah anggaran yang diduga bocor tidaklah sebesar itu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari situs Kementerian Keuangan, APBN Indonesia pada tahun 2018 sebesar Rp 2.220,7 triliun. JK mengatakan besaran 25 persen yang disebut Prabowo nilainya setara dengan besaran anggaran belanja dan anggaran modal APBN yakni senilai Rp 500-600 triliun.
JK meluruskan pernyataan Prabowo, menurutnya yang diduga bocor itu hanya 2,5 persen saja dari total APBN seilai Rp 2.220,7 triliun, atau 10-12 persen dari besaran anggaran belanja modal dan barang senilai Rp 500-600 triliun yakni senilai sekitar 50 triliun.
"Jadi itu hanya kira-kira Rp 500-600 triliun berdasarkan dari pemeriksaan di KPK, di pengadilan, mereka kan umumnya mendapat bagian 'bocor'. Dari Rp 500-600 T itu hanya 7 persen, 10 persen, 12 persen, cuma itu saja kan," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
ADVERTISEMENT
JK mengatakan, memang kebocoran anggaran karena dikorupsi merupakan hal yang salah. Tapi, nilainya tidak seperti apa yang dikatkan Prabowo. JK mencontohkan, anggaran belanja barang dan belanja modal maksimum Rp 500 triliun.
"Maksimum yang bisa diambil kalau 10 persen itu Rp 50 triliun. Memang jelek, salah, tapi tidak Rp 500 triiliun, karena Anda tidak mungkin korupsi pegawai-pegawai saya ini, tentara, mana mungkin? Jadi salah penafsirannya," timpalnya.
JK menyebut meski nilainya sedikit, namun tak berarti dia membenarkan adanya kebocoran dalam APBN. Ia menegaskan bahwa angka yang disebut Prabowo keliru, sebab anggaran yang bocor tak sampai 5 persen dari anggaran belanja barang dan modal.
"Itu kalau Rp 50 trilium maksimum, itu bahaya juga ya, jangan saya (dibilang) bilangnya (nominalnya) kecil, tapi bahaya juga. Itu 2 persen, bukan 25 persen. Hanya 2,5 persen dari anggaran, jadi tidak 25 persen dari total APBN, jadi hanya 2 persen dari APBN," ujar JK.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebutkan adanya kebocoran anggaran sebanyak 25 persen. Salah satunya karena penggelembungan (mark up) proyek.
Ia menjelaskan bocornya anggaran itu dipicu perilaku korupsi terhadap proyek-proyek pembangunan yang nilainya digelembungkan. Padahal, kebocoran 25 persen dari anggaran negara itu jika digunakan dengan baik bisa untuk membangun 200 pabrik bagi produk-produk Indonesia.
"Saya hitung dan saya sudah tulis dalam buku saya, kebocoran dari anggaran taksiran saya, mungkin lebih, itu adalah 25 persen anggaran itu bocor. Bocornya macam-macam, proyek yang harganya 100 dibilang 150, itu namanya mark up," kata Prabowo saat menyampaikan pidato dalam acara HUT ke-20 KSPI di Sports Mall Gading, Jakarta, Rabu (6/2).