JK Respons Prabowo soal Menteri Pencetak Utang: Semua Utang Kita Bayar

29 Januari 2019 15:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menpora Imam Nahrawi, CdM Syafruddin hingga Menkominfo Rudiantara di Istana Wapres. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menpora Imam Nahrawi, CdM Syafruddin hingga Menkominfo Rudiantara di Istana Wapres. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons kritik capres nomor urut 02 Prabowo Subianto soal menteri pencetak utang. JK mengatakan sampai saat ini tidak ada masalah dengan utang yang diambil pemerintah dari lembaga keuangan lain.
ADVERTISEMENT
"Bukan jumlah (utangnya) yang penting. Yang penting ialah dapat dibayar atau tidak. Dan pengalaman kita sejak pemerintahan sebelumnya, Pak Harto, Ibu Mega, Pak Gus Dur, itu semua bisa dibayar utang-utang yang ada itu," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (29/1).
Menurut JK, langkah pemerintah mengambil utang ke lembaga keuangan, tak lain terkait pembiayaan pembangunan di dalam negeri. Tak cuma Indonesia saja, ia menyebut negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat juga berutang.
"Sering saya katakan bahwa suatu negara untuk berkembang lebih cepat, harus membangun masa depannya yang tentu belum ada penerimaannya, jadi artinya berutang. Di negara-negara apa saja, Jepang bersaing utang ke lembaga pensiun atau lembaga apa di negaranya. Amerika berutang dengan cara mencetak uang," jelas JK.
ADVERTISEMENT
Total utang pemerintah pusat selama 2018 mencapai Rp 4.418,3 triliun. Angka itu meningkat 10,59 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama atau sepanjang 2017 yang sebesar Rp 3.995,2 triliun.
Berdasarkan data resmi terbaru Kementerian Keuangan, Rabu (23/1), total utang tersebut terdiri dari pinjaman sebesar Rp 805,62 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3.612,69 triliun. Secara rinci, pinjaman tersebut terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 799,04 triliun dan pinjaman dalam negeri Rp 6,57 triliun.
JK memastikan, meski berutang, namun pemerintah masih sanggup melunasi utang tersebut. Ia menyebut pemerintah selalu sanggup untuk membayar utang yang sebelumnya diambil.
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"(Yang) paling penting bisa dibayar enggak ini? (Kita) bisa bayar, dari pajak. Pajak kan naik terus. Iya (masih bisa teratasi) buktinya kan tidak ada utang kita yang jatuh tempo, yang tidak kita bayar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto sebelumnya menyindir kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sebagai menkeu terbaik dunia versi The Banker, Sri Mulyani harusnya malu karena prestasinya sebatas menambah utang untuk menambal defisit anggaran.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam deklarasi dukungan Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTISI) di Gedung Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (25/1).
"Utang numpuk terus kalau menurut saya jangan disebut lagi ada Menteri Keuangan tapi Menteri Pencetak Utang. Bangga gitu ngutang. Yang suruh bayar orang lain," kata Prabowo.