JK soal #2019GantiPresiden: Kampanye yang Belum Waktunya

28 Agustus 2018 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor MUI, Senin (6/8). (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor MUI, Senin (6/8). (Foto: Nadia Riso/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aksi #2019GantiPresiden yang bergulir di beberapa daerah memicu pertentangan. Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, gerakan #2019GantiPresiden tersebut merupakan kampanye yang belum waktunya.
ADVERTISEMENT
"Itu pasti bagian dari kampanye yang belum waktunya. Kalau mau kampanye, jangan bilang ganti presiden, ya bilang pilih ini, pilih ini. Bukan kampanye masa ganti presiden, memangnya bagaimana?" kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (28/8).
Ia menyampaikan, dalam Pilpres 2019 para paslon mempunyai pilihan, terpilih atau tidak. Untuk itu, JK mengatakan, dalam menyampaikan pendapat di muka umum, alangkah baiknya masyarakat harus memperhatikan norma kesopanan.
"Harus sopanlah, bahwa memang tempatnya pemilu itu memang cuma dua pilihannya, tetap presiden atau presiden terganti. Cuma dua tapi bukan masanya (untuk kampanye) begitu," kata JK.
Suasana aksi 2019GantiPresiden, Minggu (26/8/2018) (Foto: Dok. Polda Jatim)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana aksi 2019GantiPresiden, Minggu (26/8/2018) (Foto: Dok. Polda Jatim)
JK menilai, langkah aparat kepolisian membubarkan aksi deklarasi di sejumlah tempat semata-mata untuk meredam potensi munculnya kekacauan. Menurutnya, sudah menjadi tugas polisi untuk menjaga keamanan dan meredam potensi kekacauan lebih besar.
ADVERTISEMENT
"Itu barangkali bukan soal pemerintah meredam, itu mengurangi efek siapa tahu ada kekacauan, nanti kalau ada berlawanan di jalan bagaimana? Itu kan polisi, polisi tugasnya bukan soal politik, (tapi) mencegah adanya konflik," jelas JK.
Sebelumnya Polda Jawa Timur melarang deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya yang dihadiri oleh musisi Ahmad Dhani. Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung mengatakan, pihak kepolisian banyak mendapatkan keluhan dari warga soal adanya kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden, mulai CFD yang terganggu hingga mobilitas warga yang ingin ke gereja yang terhambat.
Sama seperti di Surabaya, di Pekanbaru aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman diminta pulang kembali ke Jakarta. Saat itu Neno hendak menghadiri acara deklarasi #2019GantiPresiden yang akan digelar pada Minggu (26/8).
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto, Neno dipulangkan agar tidak terjadi kerusuhan masyarakat di daerah Riau. "Pemulangan itu agar suasana kondusif. Kita tidak ingin masyarakat di sini terpecah," tegas Sunarto saat dikonfirmasi, Minggu (26/8).