JK soal Cuti Lebaran Ditambah: Fasilitasi Kebahagiaan Masyarakat

8 Mei 2018 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres JK di Indonesia-China Business Summit (Foto: Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres JK di Indonesia-China Business Summit (Foto: Dok. Setwapres)
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan libur Lebaran tetap 11 hari. Wapres Jusuf Kalla menjelaskan pemerintah memiliki alasan tersendiri mengapa memperpanjang cuti bersama untuk libur Lebaran.
ADVERTISEMENT
Menurut Wapres, budaya mudik sebenarnya tak hanya dimiliki Indonesia. Negara lain juga memiliki budaya ini. Bertemu dengan keluarga dan teman menjadi salah satu kebahagiaan bagi masyarakat.
"Semua negara punya mudik bukan kita saja. Di China kalau imlek lihat saja, 10 hari pabrik tutup apa tutup. AS, Thanksgiving Day, pada November, orang AS pada pulang makan kalkun," kata JK di acara Transportation review, Indonesia Jelang Mudik 2018, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (8/5).
Oleh sebab itu, pemerintah ingin memfasilitasi kebahagiaan masyarakat ini dengan memperpanjang jumlah cuti Lebaran.
"Di Eropa, ada Natal. Di India tentu Waisak macam-macam, bukan budaya Indonesia saja. Mudik itu tanda orang ingin kebahagiaan, maka bagaimana pemerintah itu memfasilitasi kebahagiaan ini," tambah JK lagi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, JK memastikan arus mudik akan berjalan lancar. Persiapan tak hanya soal infrastruktur tapi juga sarana transportasi saat mudik Lebaran.
"Sekali lagi di sini tugas pemerintah beri layanan, memfasilitasi suatu kebutuhan yang berubah, dulu masalahnya di sarana transportasi. Sekarang tidak lagi, kereta api tak kekurangan, bus tak kurang, motor tak kurang. Sekarang yang kurang (hanya) jalannya," jelas wapres.
Mantan Ketum Golkar ini mengatakan, saat ini pemerintah tengah mempercepat pembangunan jalan tol. Hal tersebut guna mengakomodir tumbuhnya jumlah kendaraan, dan mengantisipasi lonjakan kendaraan saat arus mudik.
"Pesawat terbang dulu kurang sekarang bisa terbang setiap menit. Karena itu pemerintah mempercepat jalan tol, dulu kalau tahun 80-90an orang antre di Terminal Kampung Rambutan menunggu bus pulang sekarang tak ada lagi," ujarnya.
ADVERTISEMENT