news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

JK soal Kartu Prakerja: Saya Belum Tahu, Itu Butuh Anggaran Besar

5 Maret 2019 18:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo berencana mengeluarkan kartu prakerja jika terpilih kembali di Pilpres 2019. Rencananya, para pemilik kartu yaitu lulusan SMA dan kampus, akan diberi honor oleh negara sambil mengikuti latihan prakerja hingga mereka bekerja.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Pengarah Jokowi-Ma'ruf mengku tak tahu ide yang disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan wartawan di Sentul pada Minggu (24/2) lalu.
"Saya belum ketahui, belum. Saya sendiri belum mengetahui rencana itu," di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (5/3).
JK mengatakan, untuk merealisasikan kartu prakerja itu membutuhkan anggaran yang tidak sediki,t sehingga harus dihitung betul alokasinya dalam APBN.
"Itu butuh anggaran yang besar dan kalau sudah ada anggarannya baru kita bisa bicara, kalau belum ada anggarannya tentu belum bisa dilaksanakan," jelas JK.
"Nanti kalau ada pembahasan anggaran tahun 2020 baru kita tahu, yang jelas tahun ini belum bisa, anggaran 2019 tidak ada," ungkap JK.
ADVERTISEMENT
JK mengatakan kebijakan kartu semacam prakerja itu diterapkan di banyak negara. Di antaranya di Amerika, Kanada, hingga Australia.
"Ada tunjangan buat menganggur. Tapi itu biasanya terjadi kalau negara itu maju, tapi penduduknya tidak banyak. Kalau negara seperti Indonesia, anggarannya (saja) tidak terlalu besar dan penduduknya banyak. Tentu harus dihitung, kalau ada anggarannya silakan," katanya.
Sebelumnya, dalam acara 'Konvensi Rakyat: Optimis Indonesia Maju' yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Minggu (24/2) lalu, Jokowi berjanji jika terpilih nanti, ia akan memberikan kartu prakerja untuk para pencari kerja.
Lewat kartu tersebut para pencari kerja akan diberi pelatihan keterampilan atau vokasi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat. Selain kartu prakerja, Jokowi juga akan memberikan kartu Indonesia pintar dan kartu sembako murah.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2020 kita targetkan 2 juta orang peserta pelatihan akan kita pekerjakan. Dengan kartu ini (para pekerja) mampu bersaing dalam negeri dan juga luar negeri," ujar Jokowi, Minggu (24/2).