JK Soal Slamet Ma'arif Tersangka: Bedakan Kriminalisasi dan Hukum

12 Februari 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla di Silaturahmi Partai Golkar Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di Silaturahmi Partai Golkar Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla turut menanggapi Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif yang ditetapkan sebagai tersangka. JK meminta masyarakat tak terburu-buru menilai kasus tersebut sebagai kriminalisasi.
ADVERTISEMENT
"Ya tentu kita harus bedakan kriminalisasi dengan masalah hukum," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Slamet ditetapkan sebagai tersangka karena diduga berkampanye di luar jadwal KPU. Saat menyampaikan orasi di acara Tabligh Akbar PA 212 Solo Raya di Gladak, Pasar Kliwon, Kota Solo, Minggu (13/2), Slamet diduga mengarahkan massa agar memilih capres nomor urut tertentu.
Slamet lalu dilaporkan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo. Setelah diperiksa, Bawaslu menemukan adanya dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan Slamet, dan diterukan ke Polresta Solo.
Slamet Maarif Jubir FPI Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Polisi kemudian melakukan gelar perkara untuk memutuskan status pria yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga tersebut. Slamet dijerat dengan pasal 492 dan 521 Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
ADVERTISEMENT
JK meminta kepolisian untuk bijak dalam mengusut kasus yang menimpa Slamet Ma'arif. Menurutnya penegakan hukum harus tetap dilakukan namun harus adil.
"Itu hukum, memang harus diterapkan tetapi harus adil pada penerapannya," ujar JK.
Berikut isi pidato Slamet Maarif di Tablig Akbar PA 212 di Solo Raya yang dipermasalahkan:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bismillah, walhamdulillah, wassalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du. Faya ibadallah, ittaqullah, ittaqullah haqqatuqatih.
Para alim ulama, para kiai, para guru, yang mohon maaf tidak bisa kami sebutkan namanya satu-satu tanpa mengurangi rasa hormat kami. Teristimewa buat seluruh pimpinan ormas Islam yang hadir bersama kita di pagi hari ini. Teristimewa juga untuk panglima lPD DKI Jakarta, teristimewa pula untuk ketua PA 212 Solo Raya kita doakan mudah-mudahan seluruh guru kita, kiai kita, ustaz kita senantiasa panjang umur, istiqomah berjuang untuk Allah SWT. Amin ya raballamin.
ADVERTISEMENT
Lanjut? (teriak massa: lanjut). Lanjut? Takbir! Saudaraku, saya dari Jakarta datang ke Kota Solo. Kenapa saya datang? karena saya diundang untuk acara tablig akbar. Saya datang ke Solo karena mau mengaji, Saudara, karena saya datang mau tablig akbar, karena saya datang mau ngaji.
Begitu sampai bandara tadi informasi yang masuk ustaz bagaimana penjegalan di mana-mana, penggembosan di mana-mana, pemulangan di mana-mana, kondisinya luar biasa ustaz. Di sepanjang jalan polisi di mana-mana ustaz. Saya bilang eh saya datang mau ngaji, saya datang mau tablig akbar, saya datang demi Allah. Begitu sampai ke kota Solo kami pantang pulang kembali, Saudara. kami terus jalan. Demi Allah kami enggak takut. Demi Allah kami enggak akan pulang. Kami datang niat ngaji. Kami datang untuk tablig akbar. Kalau pun kami mati, demi Allah, di sisi Allah, syahid buat kami, Saudara.
ADVERTISEMENT
Jangan pernah pikir kami takut dengan kematian. Demi Allah kami tidak pernah takut dengan kematian saudara. Umat Islam, para mujahid 212, demi Allah enggak pernah takut dengan kematian. Kalau engkau takut mati, kami enggak takut mati. Kalau kau takut kehilangan jabatan, kami enggak takut kehilangan jabatan. Kalau kamu takut kehilangan harta, demi Allah kami enggak takut kehilangan harta saudara. Maka saya putuskan saya tetep lanjut datang ke kota Solo, saya akan orasi di hadapan Anda semua saudara.
Bagi kami sama saja, berjuang, mati, enggak berjuang mati. Lebih baik bela Islam mati. Lebih baik mati, takbir! Dan hari ini Indonesia dibukakan matanya kembali saudara. Hei yang mengadakan penjegalan di mana-mana, hei yang menghalangi tablig akbar, hei yang ingin membubarkan pengajian hari ini, Allah justru bukakan kembali buat kita saudara. Allah tontonkan kembali buat kita, Allah perlihatkan lagi buat kita siapa yang coba-coba menghalangi pengajian.
ADVERTISEMENT
Allah lihatin sama kita kelompok mana yang senantiasa mengganggu dakwah islamiah. Allah lihatkan kembali kelompok-kelompok mana yang anti-Islam. Allah lihatkan kembali rezim mana yang berupaya mengganggu tegaknya Islam di Indonesia. Hari ini kami sadar siapa kelompok itu kembali, dan hari ini menguatkan semangat kita kembali untuk mengadakan perubahan, untuk menghentikan rezim yang menghalangi dakwah islamiah, untuk menghilangkan penguasa yang coba-coba menghalangi tegaknya Islam di Indonesia. Siap berjuang? Siap berjuang? Angkat tangannya, takbir!
Akhirnya kami ingat ada pantun. Ada besi di atas rumput, kita mau ngaji dia yang takut. Betul? Betul. Ada besi di atas keramik, kita mau ngaji dia yang panik. Betul? Rupanya kita kumpul ada yang panik, Saudara, kita ngaji ada yang panik,Saudara, kita tablig akbar ada yang panik, Saudara.
ADVERTISEMENT
Panik, panik, ada yang panik, takut diganti. Panik, panik, ada yang panik. Ada yang panik takut diganti. Panik panik ada yang panik, ada yang panik takut diganti. Panik panik ada yang panik, ada yang panik takut diganti.
Eh, dia yang panik. Jangan-jangan beritanya sampai ke sono, eh Solo enggak jadi bubar, justru tablig akbar di jalan, eh dia yang pingsan, jangan-jangan stroke lagi, pingsan lagi? Siapa dia? Masyaallah, kan kita datang mau mengaji, mau tablig akbar, kenapa dihalang-halangi. Sejak kapan ada UU yang menghalangi tablig akbar, Saudara? Emang negara punya nenek moyang lu? Betul? kalau begitu kita diadang, kalau begitu kita dihalang-halangi, takut atau maju? Berhenti atau lanjut? Takbir!
Jangan dipikir kami takut umat Islam, enggak, kami enggak takut. Justru perlakuan kalian saat ini semakin menguatkan kita, semakin meneguhkan hati kita, semakin memperbesar perjuangan kita agar 2019 ganti presiden. Siapa presidennya? (massa menjawab: Prabowo). Takbir!
ADVERTISEMENT
Yang kedua yang ingin saya sampaikan kepada semua alumni 212, kepada seluruh mujahid, kepada seluruh pejuang, kami ingatkan termasuk kepada seluruh bangsa Indonesia, termasuk kepada segenap aparatur pemerintah, kami cuma mau ngingatkan hadis Rasullullah tetaplah kalian berlaku jujur. Rasul ingatkan sama kita tetaplah kamu berlaku jujur, jangan curang. Karena kejujuran akan mengantarkan kita kepada kebaikan dan kemenangan Saudara. Dan yakinlah kebaikan akan menghantarkan kita kepada surganya Allah SWT.
Oleh karenanya pegang baik-baik nasihat Rasul wahai mujahid, tetaplah jujur, wahai para caleg tetaplah jujur. jangan money politics, jangan suap, dan jangan pernah menerima suap dari siapa pun. Ada yang ngomong tapi ustaz yang di depan tv bagi-bagi amplop ustaz. Betul? Di mana? Biarin Allah juga tahu.
ADVERTISEMENT
Tapi kita pejuang mujahid tetap jujur, enggak boleh curang. Jangan pernah biarkan ada kecurangan di mana-mana. Jadi Anda relawan, jadi Anda mujahid untuk menegakkan kejujuran. Di mana pun kita harus berlaku jujur, Saudara.