JK soal TGB Dukung Jokowi: Arah Politik Bisa Berubah-ubah

10 Juli 2018 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan Gubernur NTB berswafoto. (Foto: Instagram @humasntb)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Gubernur NTB berswafoto. (Foto: Instagram @humasntb)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla turut berkomentar atas dukungan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi kepada Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019. Menurutnya, dukungan itu contoh bagaimana arah politik bisa berubah. Meski arah politik TGB berubah, namun JK yakin kepentingan politik TGB tidak berubah.
ADVERTISEMENT
"Karena politik itu kan kepentingannya. Politik itu bisa berubah-ubah, tapi yang enggak bisa berubah itu kepentingan," kata JK usai menghadiri sarasehan Watannas di Hotel JS Luwansa, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (10/7).
Wakil Presiden Jusuf Kalla, usai menghadiri Sarasehan Nasional dari Maluku untuk Indonesia (Foto:  Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla, usai menghadiri Sarasehan Nasional dari Maluku untuk Indonesia (Foto: Nadia Riso/kumparan)
Meski demikian, JK menyambut baik dukungan tersebut. Menurut JK dukungan TGB dapat menambah dukungan politik untuk Jokowi dalam Pilpres 2019.
"Baguslah, menambah dukungan akhirnya," pungkasnya.
Dukungan TGB kepada Jokowi yang disampaikan secara terbuka ini menuai polemik. Sebab, sampai saat ini TGB masih merupakan kader Demokrat. Sementara Demokrat belum menentukan sikapnya, maupun mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi (TGB). (Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi (TGB). (Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki)
Alasan TGB mendukung Jokowi, karena mantan Gubernur DKI itu memiliki visi untuk melaksanakan pembangunan bersama masyarakat. TGB menegaskan, memimpin Indonesia 1 periode tidaklah cukup untuk Jokowi. Ia berkaca pada kepemimpinannya di NTB yang dua periode.
ADVERTISEMENT
"Kalau hanya memiliki waktu 5 tahun dan contoh jauh dari apa yang saya alami sendiri, dari gubernur gitu, pada 2008, 2013 itu baru pondasi-pondasi awal. Kemudian baru pada periode kedua itulah kemudian bisa mengerjakan banyak hal gitu," kata TGB kepada kumparan, Rabu (4/7).