JK Tegaskan Jokowi Butuh Oposisi, Yakin Bukan Cuma PKS

15 Oktober 2019 11:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keterangan pers di RSPAD, Jakarta, Kamis (10/10/2019). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keterangan pers di RSPAD, Jakarta, Kamis (10/10/2019). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Manuver para ketua umum partai politik yang merapat menemui Presiden Joko Widodo, memicu spekulasi kabinet Jokowi-Ma'ruf 5 tahun mendatang akan gemuk karena menggandeng hampir semua parpol.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan tidak mungkin semua parpol bergabung ke dalam kabinet. Pasalnya, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf butuh oposisi untuk mengoreksi dari luar.
"Suatu pemerintahan efektif harus ada check and balance. Jadi bagaimanapun walaupun kecil, tetap ada check and balance," ucap JK saat peninjauan pembangunan UIII di Cimanggis, Depok, Selasa (15/10).
JK mengaku tidak terlibat dalam pembentukan kabinet Jokowi kali ini, sehingga dia tidak tahu partai oposisi mana saja yang akan bergabung dengan Jokowi.
"Tentu urusan presiden dan wakil presiden membangun suatu koalisi yang cocok untuk lima tahun ke depan dan persatuan nasional," terangnya.
Meski begitu, JK meyakini akan ada partai oposisi, meski Gerindra dan Demokrat sedang berusaha merapat ke Jokowi. "Masih ada PKS kan?" kata JK.
ADVERTISEMENT
"Belum tentu (hanya PKS), tunggu aja deh. Saya tidak ingin memberikan komentar banyak soal koalisi, soalnya saya tidak dalam arus itu," tutupnya.