JK, Tjahjo, Pratikno Kaji Efisiensi Perjalanan Dinas Kepala Daerah

13 Agustus 2019 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensesneg Pratikno Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mensesneg Pratikno Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar rapat tertutup dengan Mendagri Tjahjo Kumolo dan Mensesneg Pratikno. JK dan keduanya membahas terkait rencana re-efisiensi perjalanan dinas pegawai pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
"Kita kan menyinkronkan jadwal, lintas kementerian, menyinkronkan jadwal dengan daerah sehingga ketika kepala daerah datang ke Jakarta itu bisa untuk berbagai macam urusan," kata Mensesneg Pratikno usai pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).
Pratikno belum bisa menjelaskan rinci terkait mekanisme aturan sinkronisasi maupun reefisiensi perjalanan dinas pemda atau kepala daerah tersebut. Namun yang jelas, tujuan re-efisiensi tersebut agar pemda bisa benar-benar memanfaatkan satu atau beberapa hari itu digunakan bekerja untuk kepentingan dinas.
"Itu yang kami sedang rancang dengan Pak Mendagri. Jadi nanti kalau nanti kepala daerah ke Jakarta untuk berbagai macam, supaya sekaligus," jelasnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Borosnya perjalanan dinas pemerintah daerah sebelumnya pernah disoroti JK. Saat menyerahkan anugerah daerah berpretasi di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (17/6), ia meminta agar biaya perjalanan dinas bisa dihemat.
ADVERTISEMENT
JK beralasan saat ini negara sedang mengalami defisit. Oleh sebab itu, pemerintah daerah tak perlu melakukan perjalanan dinas atau mengadakan acara jika acaranya rak begitu penting.
"Bulan-bulan akhir terlalu banyak upacara ini. Minta maaf menggangu saudara bupati, gubernur, untuk tidak bekerja dengan optimal di daerah. Jadi sudah saya minta seperti dikatakan Mendagri, nanti digabung-gabung (acaranya). Jadi satu kali datang, lima acara sekaligus. Supaya biaya perjalanan bisa dihemat," kata JK.
"Negara sekarang banyak defisitnya, tapi perlu dibantu untuk tidak banyak biaya perjalanan, biaya acara-acara," jelasnya.