Jo dan Pertemuan Terakhir dengan Nathan dan Evan Sebelum Bom Gereja

17 Mei 2018 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah duka Nathan dan Evan. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah duka Nathan dan Evan. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jo (35), sepupu dua bocah korban pengeboman Gereja Santa Maria Tak Bercela, Nathanael Ethan Hudojo dan Vincentius Evan Hudojo tak pernah menyangka pertemuan terakhirnya adalah ketika ia menurunkan dua saudaranya itu di depan gereja. Tak lama setelah kedua anak itu turun, bom meledak.
ADVERTISEMENT
"Saya ikut ke gereja sama mamanya (Nathan-Evan) dan sepupu perempuannya. Saya turunin mereka dari mobil di depan gereja, saya terus jalan mau parkir mobil. Sekitar 10 meter mobil saya ke depan, bunyi ledakan dari arah belakang mobil," kata Jo kepada kumparan, Kamis (17/5).
Saat itu, Jo masih mengira bunyi kencang itu berasal dari ban meletus. Tetapi, setelah dia melihat ke belakang dari kaca spion mobil, ada kepulan asap dan kondisi berserakan.
Sontak, Jo langsung menepikan mobil yang dikendarainya dan bergegas turun keluar melihat keadaan. Betapa tragis, ia melihat dua anak yang baru diturunkannya di depan gereja tersungkur akibat ledakan bom.
"Aku minggirin mobil, aku turun. Aku lihat ada badan yang hancur terus aku tolong Evan dia posisinya enggak sadar," ungkap Jo.
Suasana di rumah duka Nathan dan Evan. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di rumah duka Nathan dan Evan. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Di sisi lain, Jo melihat Nathan digendong oleh satpam gereja. Keduanya dibawa ke RS Bedah untuk segera mendapatkan perawatan.
ADVERTISEMENT
Nahas, Evan dan Nathan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RS Bedah tak lama setelah tiba di rumah sakit. Evan, kata Jo, mengalami luka di kepala dan Nathan mengalami luka di bagian kaki.
"Evan luka di kepala (sambil menunjuk). Begitu di RS baru terus dinyatakan meninggal. Nathan luka di kaki, kayak ada semacam pisau lipat menancap di kakinya," tutur dia.
Sementara itu, mama Evan dan Nathan sedang berada di RS Bedah untuk menjalani operasi lanjutan karena masih ada serpihan bom di tubuhnya. Sepupu perempuan Evan dan Nathan juga dirawat di RS Bedah.
Mengingat hal itu, Jo tak menyangka hari itu adalah pertemuannya dengan Evan dan Nathan. Dengan wajah muram Jo berandai-andai tentang kondisi lainnya yang bisa menyelamatkan seluruh saudaranya, "Andai saat itu aku enggak menurunkan Nathan, Evan, mamanya, dan sepupunya mungkin masih bisa selamat dari bom," tutup dia.
ADVERTISEMENT