Jokowi Ajak 540 Ketua OSIS Tangkal Hoaks yang Beredar di Medsos

10 Oktober 2018 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi hadiri acara Apresiasi Kebangsaan Siswa/Siswi Indonesia (AKSI) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi hadiri acara Apresiasi Kebangsaan Siswa/Siswi Indonesia (AKSI) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menjelang Pilpres 2019, berita hoaks kerap menyebar di media sosial dan aplikasi percakapan. Agar berita bohong tersebut tak menjadi konsumsi publik, Presiden RI Joko Widodo meminta generasi muda untuk ikut meluruskan berita hoaks yang beredar di publik.
ADVERTISEMENT
"Jadi tolong kalau ada di medsos ada hoaks, fitnah, kabar bohong, itu tolong diluruskan, dibetulkan, ya. Karena banyak sekali kepentingan politik, misalnya pemilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, kita kayak terkotak-kotak," ujar Jokowi dalam pidato di acara Apresiasi Kebangsaan Siswa/Siswi Indonesia (AKSI) yang diikuti 540 ketua OSIS di Grand Mulya Resort and Convention Hotel, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/10). Kegiatan ini diadakan oleh Kemendikbud dalam rangka penguatan pendidikan karakter.
Jokowi melanjutkan, selama ini pemilihan kepala daerah berlangsung damai tanpa adanya gangguan akibat kepentingan politik sejumlah pihak. Namun akibat maraknya pemberitaan hoaks, sejumlah masalah baru malah bermunculan.
Presiden Jokowi hadiri acara Apresiasi Kebangsaan Siswa/Siswi Indonesia (AKSI) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi hadiri acara Apresiasi Kebangsaan Siswa/Siswi Indonesia (AKSI) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Padahal itu setiap 5 tahun ada. Perbedaan pilihan biasa dalam demokrasi. Silakan mau pilih bupati a, b, c, silakan, enggak apa-apa. Tapi jangan sampai antarteman tak saling sapa. Waduh rugi," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Jokowi menjelaskan, negara ini butuh kekuatan untuk berkompetisi dengan negara lain. Untuk itu diharapkan para ketua OSIS bisa meluruskan hoaks yang beredar. Ia juga berpesan agar anak bangsa selalu bersatu dan rukun.
"Coba saat Asian Games, begitu bersatu kita dapat 31 medali emas. Biasanya dapat 4, 5, ranking 22, 17, kemarin rankingnya 4. Karena apa? Bersatu. Enggak ada mikir yang badminton agamanya apa? Suku apa? Enggak mikir. Hanya untuk Indonesia, merah putih," ucap Jokowi.
"Yang silat agamanya apa, sukunya apa. Enggak mikir. Semuanya hanya untuk Indonesia, untuk berkumandangnya Indonesia Raya. Kalau semua berpikir seperti itu, negara ini akan maju," tuturnya.