Jokowi Ajak Mahasiswa Bangun Optimisme, Bukan Saling Cela di Medsos

30 Agustus 2018 17:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi Hadiri Kongres Persatuan Mahasiswa Hindu di Yogyakarta, Rabu (29/8/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Hadiri Kongres Persatuan Mahasiswa Hindu di Yogyakarta, Rabu (29/8/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengajak para mahasiswa untuk tidak menghabiskan energi dan membuang-buang waktunya untuk hal negatif. Hal-hal negatif yang dimaksud adalah saling mencela atau mencemooh di media sosial. Sebaliknya, Jokowi mengimbau para mahasiswa agar membangun optimisme dan berpikiran positif.
ADVERTISEMENT
Pesan ini disampaikan Jokowi saat membuka Mahasabha (Kongres Nasional) XI Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), di Imperial Ball Room 2, Hotel The Rich Jogja, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (29/8) siang. Lewat pidatonya, Jokowi mengimbau para mahasiswa agar berpikiran positif untuk membangun daya saing dan produktivitas.
"Kita menuju kepada masa-masa optimisme, masa-masa positive thinking, energi kita habiskan untuk membangun persaingan, membangun daya saing, membangun produktivitas,” ujar Jokowi.
Mengutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI pada (30/8), Jokowi mengajak para anak muda untuk terus bekerja keras, produktif, dan memiliki disiplin tinggi. Menurutnya, itulah kunci menjadi negara maju dan bersaing dengan negara lain.
Oleh karena itu, para pemuda diimbau agar terus selalu optimis dan berpikiran postif karena Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat ke-4 di dunia pada tahun 2045. Namun, Jokowi mengakui, hal ini tidak mungkin tercapai kalau malas-malasan, senang instan, dan tidak bekerja keras.
Jokowi Hadiri Kongres Persatuan Mahasiswa Hindu di Yogyakarta, Rabu (29/8/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Hadiri Kongres Persatuan Mahasiswa Hindu di Yogyakarta, Rabu (29/8/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Selain itu, Jokowi juga menjelaskan dua faktor fundamental untuk meningkatkan daya saing bangsa, yaitu pembangunan infrastruktur dan investasi di bidang sumber daya manusia (SDM).
ADVERTISEMENT
“Enggak ada yang lain, ini (infrastruktur dan SDM) sangat basic sekali kalau kita ingin berkompetisi dan bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Tanpa itu, lupakan yang namanya bersaing,” ujarnya.
Di penghujung acara, Jokowi mengajak para mahasiswa untuk selalu membina persaudaraan, persatuan, dan kesatuan tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, yang akan melemahkan potensi dan persatuan bangsa.
Setelah menyampaikan sambutannya, Presiden memukul lesung sebagai tanda peresmian pembukaan Mahasabha. Pada kesempatan itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X juga terlihat mendampingi Jokowi dalam acara itu.