news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Ajak Ulama dan Santri Sebarkan Ajaran Islam Antiterorisme

14 Mei 2018 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi buka pertemuan trilateral ulama Afganistan (Foto:  ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi buka pertemuan trilateral ulama Afganistan (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengecam keras aksi serangan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Ia menegaskan bahwa paham radikalisme dan terorisme tak diajarkan oleh agama mana pun.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan saat membuka acara 'Halaqoh Nasional Hubbul Wathon dan Deklarasi Gerakan Nasional Muballigh Bela Negara (GN-MBN)' di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Acara ini diadakan oleh DPP Ikhwanul Mubalighin Senin (14/5).
Dalam kesempatan ini, Jokowi menitipkan pesan kepada ulama dan santri untuk terus menyebarkan pemahaman Islam yang benar dan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW. Sebab, pemberantasan terorisme merupakan tugas bersama.
"Jelaskan kewajiban pada santri-santrinya untuk mengingatkan pada jemaah-jemaahnya, untuk mengingatkan umat-umatnya, bahwa Islam tidak mengajarkan seperti itu (radikal), enggak mengajarkan kekerasan. Islam mengajarkan kita untuk sopan santun, rendah hati, karena itu yang diajarkan oleh Nabi besar kita," ujar Jokowi.
Jokowi sebelumnya dijadwalkan menghadiri deklarasi GN-MBN ini pada Minggu (13/5). Namun akhirnya diundur lantaran adanya aksi bom di Surabaya dan Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
"Saya sebelumnya meminta maaf karena kemarin membatalkan hadir. Tapi memang sesuatu yang harus saya lihat, saya tinjau langsung. Karena adanya kemarin 3 bom di Surabaya dan malamnya masih ada lagi bom di Sidoarjo, paginya masih ada bom lagi di Surabaya," ujarnya.
Jokowi juga menyinggung fenomena aksi terorisme yang melibatkan anak-anak. Yakni bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) dan bom yang meledak di Mapolres Surabaya.
"Tadi pagi kalau enggak salah bawa anak kecil lagi, saya baru dapat informasi ada anak yang dibawa lagi, umur 8 tahun, umur 15 tahun," ujar Jokowi.
Ia berharap aksi terorisme ini dapat ditanggulangi segera. "(Sehingga) Tidak ada lagi teroris di Indonesia, yang melakukan bom bunuh diri, melakukan hal yang tidak beradab," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Pada acara deklarasi GN-MBN yang diikuti sejumlah ulama dan santri ini, Jokowi tampak didampingi beberapa menteri. Di antaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Seskab Pramono Anung.