Jokowi Akan Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Laksamana Malahayati

26 Oktober 2017 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di Peringatan HUT ke-72 TNI (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Peringatan HUT ke-72 TNI (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Tanggal 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan. Menjelang tanggal itu, Presiden Joko Widodo mengumpulkan ketua dan anggota Dewan Gelar di Istana untuk menentukan tokoh yang akan diberi gelar pahlawan nasional.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang bertemu Jokowi yaitu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Ryamizard usai bertemu Jokowi menjelaskan pemberian gelar pahlawan nasional tahun ini akan diberikan kepada tiga tokoh.
"Masalah dewan tanda pahlawan, Presiden tidak mau pahlawan itu diobral-obral kayak dulu. Makanya kemarin satu, kita bilang jangan satulah pak, nanti berapa ratus tahun nih, ya udah pak kalau bisa tiga pak," kata Ryamizard Ryacudu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/10).
"Tiga (tokoh). Sudah (diputuskan namanya). (Pahlawannya) dari dulu termasuk Malahayati kan udah lama itu ya dari tahun 1.500-an sekian?" lanjut dia.
Laksamana Malahayati. (Foto: Wikimedia Commons.)
zoom-in-whitePerbesar
Laksamana Malahayati. (Foto: Wikimedia Commons.)
Ryamizard juga menegaskan kalau Jokowi ingin dibagi daerah asal calon penerima gelar pahlawan nasional. Bisa saja satu daerah ada satu hingga dua nama.
ADVERTISEMENT
"Iya, Pak Presiden bilang coba agak dibagi, sekarang kan ada di satu tempat 30-an, ada yang cuma satu sampai dua. (Wilayahnya) dari NTB, ada dari Riau ya, begitu yang jauh-jauhlah," ucap Ryamizard.
Sementara itu, menurut informasi yang dihimpun kumparan untuk daerah Nusa Tenggara Barat akan diterima oleh Maulana Syeikh Tuan Guru Kyai Hajjī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd, salah satu ulama kharismatik di Lombok. Lalu dari Riau, pahlawan nasional direncanakan diterima oleh Sultan Mahmud Riayat Syah.
Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Nama lahirnya adalah Keumalahayati. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530–1539 M.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1585–1604, dia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.